Selasa, 10/04/2018

Pemprov Minta Bantuan Bekraf

Selasa, 10/04/2018

POTENSIAL: Kaltim memiliki usaha kecil dan menengah yang potensial. Karena itu perlu terus dipromosikan dan dibantu, agar mampu berkembang.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Pemprov Minta Bantuan Bekraf

Selasa, 10/04/2018

logo

POTENSIAL: Kaltim memiliki usaha kecil dan menengah yang potensial. Karena itu perlu terus dipromosikan dan dibantu, agar mampu berkembang.

SAMARINDA - Upaya beralih dari ekonomi berbasis ekstraksi seperti migas dan batubara, terus dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim.  Salah satunya, dengan melakukan pendampingan terhadap pengusaha muda. 

Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop)UMKM Kaltim, Elfina mengutarakan dua tahun terakhir pemprov biasanya mengirimkan satu pengusaha untuk menjual produknya di luar negeri. 

“Tahun 2016 fashion Ulap Doyo, tahun 2017 handycraft. Tahun ini tidak ada program pendampingan,” katanya. 

Meski tidak ada pendampingan, pemerintah tetap membuka program seleksi untuk mengikuti pameran Trade Ekspor Indonesia, Oktober mendatang di Jakarta. Nantinya di pameran itu, pengusaha muda Kaltim harus menyiapkan produk yang berpotensi dijual ke luar negeri.  

Ia menjelaskan, saat ini kencenderungan para pelaku usaha menjual secara online tidak bisa dibendung. Karena itu pemprov pun menggandeng sejumlah pihak seperti Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Aksi Nusantara. Kolaborasinya diantaranya pemprov merekomendasikan pengusaha yang berpotensi menjual produk ke luar negeri. 

Adapun pembinaan dan pendampingan akan dilakukan oleh Bekraf dan Aksi Nusantara. “Informasi dari provinsi, ini loh pelaku usaha yang berpotensi bisa ekspor, silakan Bekraf lakukan pendampingan,” tukas Elfin.

Ia membeber, beberapa kendala dalam perdaganan luar negeri, dimana pelakunya adala UKM. Salah satunya tidak bisa memenuhi target pasar. Padahal sebelumnya pengusaha lokal, pemerintah dan pihak ketiga sudah melakukan kesepakatan sebelumnya. “Misalkan tanggal 31 Maret pengusaha lokal harus penuhi 1.000 stok buah naga. Tapi tanggal segitu tidak sanggup penuhi, ini yang menjadi persoalan,” celetuknya. Alhasil, pihaknya pun harus menggenjot lagi pengusaha loal tersebut agar bisa mengikuti kesepakatan sesuai kesepakatan. (rs)


Pemprov Minta Bantuan Bekraf

Selasa, 10/04/2018

POTENSIAL: Kaltim memiliki usaha kecil dan menengah yang potensial. Karena itu perlu terus dipromosikan dan dibantu, agar mampu berkembang.

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.