SAMARINDA - Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim mencatat Provinsi Kalimantan Timur yang teridiri dari gabungan Kota Samarinda dan Kota Balikpapan, pada Mei 2018 terjadi Inflasi sebesar 0,37 persen dengan tingkat inflasi tahun kalender sebesar 1,27 persen dan Tingkat Inflasi tahun ke tahun sebesar 2,77 persen.

Kepala BPS Kaltim Atqo Mardiyanto menjelaskan,jika di lihat berdasarkan kota pembentuknya inflasi tersebut disumbang oleh  Kota Samarinda sebesar 0,38 persen dan 0,35 persen di Kota Balikpapan.

“Inflasi di Kaltim dipengaruhi oleh peningkatan indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 1,09 persen, diikuti oleh kelompok kesehatan sebesar 0,36 persen, kemudian kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,23 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau serta kelompok sandang mengalami inflasi masing-masing 0,18 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga mengalami inflasi sebesar 0,15 pesen dan kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 0,13 persen,” jelasnya ditemui Koran Kaltim di Kantor BPS Kaltim Jl Kemakmuran Samarinda Senin (4/6) kemarin.

Namun demikian, angka inflasi Kaltim tercatat meningkat dari bulan April 2018 yang tercatat sebesar 0,30 persen (mtm). Tingkat inflasi Kaltim tersebut, juga masih lebih tinggi dibandingkan tingkat inflasi Nasional yang tercatat sebesar 0,21 persen (mtm). 

“Kalau Secara tahunan, Inflasi Kaltim Mei 2018 tercatat sebesar 2,77 persen (yoy) dengan tingkat inflasi kalender mencapai 1,27 persen (ytd). Angka itu juga mengalami kenaikan dibandingkan periode sebelumnya yang berada pada angka 2,76 persen (yoy), namun tetap berada dibawah tingkat inflasi tahunan Nasional yang tercatat sebesar 3,23 persen (yoy),” ungkapnya. (rs)