SAMARINDA - Tidak pernah terfikirkan oleh Khotimah, gadis Desa Senipah Kelurahan Muara Jawa untuk bisa bekerja di Pertamina Hulu Mahakam (PHM). Bagaimana tidak, meski lokasi sumur eksplorasi berada tak jauh dari kampungnya, namun bukan perkara mudah untuk bisa masuk, apalagi bekerja didalamnya. Tapi nyatanya, saat ini ia sudah masuk tahun kedua, menjadi bagian dari Senipah Peciko South Mahakam (SPS). 

Kepada Koran Kaltim, Khatimah menceritakan bagaimana ia bisa masuk.

Adalah program PHM Mengajar, yang berjasa membawa Khatimah melenggang hingga berstatus karyawan PHM. “Jadi awalnya saya ikut progam Senipah Mengajar, sebagai murid, dapat kesempatan belajar pada program OTP, diseleksi lalu akhirnya masuk,” kenang dia.

Program Senipah Mengajar, merupakan bagian dari Program PHM Mengajar. Yang mana, para karyawan dari PHM, yang berada di masing-masing site, menyisihkan waktu setelah pulang bekerja untuk mengajar, anak-anak yang berada di sekitar lokasi. Jika dahulu Khatimah adalah murid, maka saat ini ia ikut pula menjadi relawan yang memberikan pelajaran kepada anak-anak di sekitar Desa Senipah. 

Tak hanya di Senipah. Kegiatan PHM mengajar juga dilakukan PHM di hampir semua site mereka. Salah satu diantaranya adalah, di kawasan Desa Tani Baru, Kecamatan Anggana, Kukar. Jika di Senipah baik secara lokasi dan akses masih relatif mudah di jangkau, berbeda halnya dengan di Tani Baru. 

Lokasi sekolah berada dikawasan Delta Mahakam. Hanya jalur air saja yang bisa digunakan untuk sampai kesana.

Tedy Indrawan Kepala Lapangan Nort Procesing Unit (NPU), adalah salah satu karyawan PHM yang bersedia meluangkan waktu untuk ikut mengajar di SMA Filial yang menjadi SMA satu-satunya di kawasan tersebut mengakui, bahwa meski akses sangat sulit ditempuh namun sama sekali tidak menyurutkan semangat anak-anak Delta Mahakam untuk bersekolah. (rs)