Kamis, 04/10/2018

Pembiayaan UMKM di Paser Meningkat

Kamis, 04/10/2018

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Pembiayaan UMKM di Paser Meningkat

Kamis, 04/10/2018

logo

TANA PASER - Tidak menjadi alasan bagi perusahaan yang bergerak di bidang Perbankan untuk tidak terus melaksanakan bisnis keuangan. Meski saat ini secara nasional ekonomi Indonesia sedang melemah.

Termasuk dengan apa yang dilakukan oleh salah satu Bank di Paser. Saat ini untuk pembiayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terus mengalami peningkatan sejak awal tahun 2018.

Pimpinan Cabang Bank BRI Tanah Grogot Raka mengatakan bahwa ada peningkatan untuk pembiayaan UMKM di Kabupaten paser.

“Dari data akhir di tahun 2017 lalu ada sekitar 10.947 usaha yang di biayai untuk kegiatan UMKM, dan diakhir september ini meningkat menjadi 11.305 usaha dengan jumlah anggaran mencapai 171 Miliar,” Ujar Raka. Selasa (2/10).

Selanjutnya Raka menyampaikan pembiayaan usaha untuk di wilayah Paser dan PPU didominasi oleh pengusaha sawit.

“Pembiayaan saat ini didominasi oleh pengusaha sawit, meski diketahui bahwa saat ini kondisi harga sawit juga sangat lemah,”Ujarnya.

Untuk itu. Lanjut Raka, pihaknya tidak semesta mentargetkan pinjaman tanpa melalui perhitungan yang matang. “Kalau memeberikan pinjaman, kami Juga memperhitungkan kondisi keuangan nasabah, jangan sampai keinginan nasabah yang besar tidak disertai dengan kemampuan untuk mengembalikan pinjaman,”Jelasnya.

Menurut Raka,”disinilah peran Perbankan sebagai pihak yang memberi bantuan masyarakat.”

Saat disinggung terkait dengan dampak penurunan perekonomian negara Raka menjelaskan bahwa daya beli masyarakat yang menurun juga berpengaruh terhadap pelaksana bisnis di paser.

“Dengan menurunnya perekonomian tentu sangat mempengaruhi daya beli masyarakat dan ini juga sangat berpengaruh terhadap penghasilan pelaku usaha yang kami biayai,”Ucap Raka.

Ditambah lagi dengan kekhawatiran konsumen yang tidak sanggup membayar angsuran. Sehingga dari kekhawatiran ini banyak masyarakat dan pelaku usaha yang menunda untuk melakukan peminjaman dana di pelaku perbankan.

“Karena rasa khawatir tidak sanggup membayar inilah, kami mencoba agar sekiranya konsumen tetap berkenan bekerjasama dengan pihak Bank dalam usahanya, salah satunya seperti yang telah kami lakukan kami mengurangi jumlah pencairan terhadap pelaku usaha dengan pertimbangan penghasilan pelaku usaha itu sendiri,”Terangnya.

Upaya ini dinilai sangat produktif. Pasalnya sampai saat ini pelaku usaha masih melakukan kerjasama meski jumlah pencairannya tidak sesuai dengan permohonan.

“Kami kan sudah mempertimbangkan, berapa penghasilannya berapa jugalah kebutuhannya dalam satu bulan dan sisanya di alihkan ke Bank, jadi dengan ini saya rasa tidak memberatkan konsumen,” Pungkasnya. (dc1217)

Pembiayaan UMKM di Paser Meningkat

Kamis, 04/10/2018

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.