Kamis, 03/01/2019
Kamis, 03/01/2019
Mobil Pick - up
Kamis, 03/01/2019
Mobil Pick - up
SAMARINDA – Meski tahta pasar mobil passenger diduduki bergantian oleh Mitsubishi, Honda, Daihatsu dan Toyota, tak membuat Suzuki gentar.
Lewat PT. Samekarindo Indah yang menjadi main dealer Suzuki mobil di Kaltim, penjualan jenis niaga ringan atau ligh commercial vehicle (LCV) jenis pick up bermesin bensin, masih dikuasai Suzuki.
“50 persen penjualan mobil Suzuki secara nasional adalah jenis pick-up. Kondisi itu juga terjadi di Kaltim,” ungkap Muhammad Ahmed, Supervisor Sales Samekarindo Samarinda.
Data itu juga dikuatkan dengan data penjualan 2018. Dari data yang ada, sebanyak 87.675 unit mobil laku pada periode Januari – September 2018. Meski diperkuat All New Ertiga, S-Scross dan unit terbaru yakni Ignis, Suzuki Carry Pick Up dan Mega Carry berkontribusi paling besar, 4.779 unit. Detailnya, Suzuki Carry pick-up terjual sebanyak 3.378 unit, sedangkan Mega Carry memperoleh penjualan sebesar 1.401 unit.
“Data nasional, 52 persen dari total keseluruhan penjualan Suzuki adalah jenis pick up. Data belum termasuk tri wulan terakhir 2018,” sebutnya.
Kondisi pasar yang tetap aktif meski sempat didera ‘kelesuan’ ekonomi, jadi salah satu penunjang Suzuki tetap tak terkalahkan di segmen pick-up.
Usaha perdagangan mulai dari sayuran dan buah-buahan, olahan kelapa sawit, bisnis jasa angkutan, peternakan, pecah belah keliling hingga bisnis pasar malam yang semakin menggeliat di Kaltim, menurut Ahmed menjadi sekian bidang yang terus mendukung penjualan pick-up.
“Itu belum termasuk mereka yang up-grade dari pick-up jenis lama ke jenis terbaru,” tambahnya.
Kondisi itu juga yang membuat Samekarindo Indah tetap optimistis pada penjualan di awal 2019 ini.
Ciri khas Suzuki yang tetap ‘ngotot’ tidak memproduksi suku cadang KW dan sejenisnya, menjadi salah satu teknik penjualannya.
“Asal tidak dikendarai secara ekstrim, banyak yang mengakui unit Suzuki jarang yang mengalami kerusakan instan,” katanya.
Menurutnya, itulah yang disukai oleh pengguna pick-up, karena kepadatan dan intensitas operasional harian mereka, kepercayaan akan kualitas suku cadang, sangatlah penting. “Kalau tidak, tak mungkin jenis pick-up Suzuki dapat kepercayaan besar sampai sekarang,” tambah Ahmed.
Namun demikian, tak berarti jenis mobil penumpang kurang mendapat porsi target penjualan. Menurutnya, justru keduanya berjalan seiring. Selain menyasar konsumen baru, konsumen pick-up cenderung lebih mudah digoda. Pengguna pick-up adalah pengusaha aktif. Kebanyakan setelah mapan, muncul keperluan akan kendaraan keluarga.
“Disitulah peran sales Suzuki menawarkan unit passenger bagi pengguna pick-up. Kepuasan dan keterikatan akan unit pick-up sebelumnya, banyak menjadi kunci terjualnya unit passenger,” jelasnya. (aa119)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.