Senin, 25/02/2019
Senin, 25/02/2019
Counter Check In di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan tampak lengang ( hendra / korankaltim.com)
Senin, 25/02/2019
Counter Check In di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan tampak lengang ( hendra / korankaltim.com)
KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Kebijakan bagasi berbayar yang diterapkan maskapai penerbangan dinilai telah membikin resah masyarakat sebagai konsumen angkutan udara. Itu disampaikan Ketua Komisi I DPRD Balikpapan, Faisal Tola.
"Kebijakan itu membuat daya beli menurun dan pastinya berdampak ke perekonomian di daerah," kata Faisal Tola kepada Koran Kaltim (24/2).
Ia mengharapkan Kementerian Perhubungan agar meminta pihak maskapai melakukan peninjauan kembali atas kebijakan tersebut. "Pengaruhnya bisa melesukan sektor pariwisata dan UMKM," ucapnya.
Politikus Partai Golkar ini menginginkan agar maskapai penerbangan tidak hanya mementingkan sisi keuntungan bisnis saja. Pasalnya, angkutan udara menjadi salah satu alat pemersatu bangsa.
“Menjadi pemersatu bangsa itu tugas mulia, loh. Karena mereka kan menjadi penghubung masyarakat dari pulau ke pulau," ucapnya.
Sementara Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Muhammad Taqwa juga ingin Pemkot Balikpapan untuk memikirkan strategi lain dalam pengembangan sektor pariwisata dan UMKM.
"Balikpapan ini sudah tidak menjadi satu-satunya tujuan untuk ke Kaltim sejak Bandara APT Pranoto Samarinda beroperasi. Orang yang berkunjung, termasuk wisatawan bisa langsung ke Samarinda," imbuhnya. (*)
Penulis : */Hendra
Editor : Hendra
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.