Senin, 22/04/2019
Senin, 22/04/2019
Aktivitas di pasar Sangatta Selatan berjalan normal kendati harga sejumlah komoditas mulai beranjak naik jelang puasa ( Zulhamri / korankaltimcom)
Senin, 22/04/2019
Aktivitas di pasar Sangatta Selatan berjalan normal kendati harga sejumlah komoditas mulai beranjak naik jelang puasa ( Zulhamri / korankaltimcom)
KORANKALTIM.COM, SANGATTA – Menjelang bulan suci Ramadan, beberapa komoditas di pasar mulai naik. Bahkan, ada komoditas mengalami kenaikan harga hingga dua kali lipat.
Saat dikunjungi di Pasar Sangatta Selatan, Zainuddin (58), penjual bawang merah dan bawang putih di Pasar Sangatta Selatan, merasa kesulitan dalam menjual dagangannya. Pasalnya kenaikan komoditas barang melambung dua kali lipat.
“Per karung bawang merah biasanya cuma Rp 280 ribu, sekarang jadi dua kali lipat, terpaksa saya jual bawang dengan harga tinggi,” katanya pada Minggu (21/4/2019)
Ibu rumah tangga, seperti Siti Hariyah (56) warga Sangatta Utara yang langganan berbelanja di Pasar Sangatta lama mengaku terkejut dengan kenaikan harga beberapa kebutuhan pokok.
“Bawang merah yang biasanya Rp25 ribu kini jadi Rp45 ribu perkilonya, begitupun bawang putih yang biasanya Rp 18 ribu kini jadi Rp.25 ribu perkilo, tak hanya itu harga ceker ayam saja ikut naik, biasanya Rp 2.000 dapat dua, ini cukup mengejutkan bagi ibu rumah tangga kalau begini,” ujarnya.
Selain itu, tempe juga mengalami penyusutan ukuran karena harga kedelai yang mengalami kenaikan. Begitupun dengan harga sayuran seperti buncis yang mengalami kenaikan menjelang Ramadan.
Kenaikan harga sejumlah komoditas terpantau tinggi di Pasar Sangatta Selatan. Hal tersebut nampaknya menjadi keluhan ibu rumah tangga.
Adapun kenaikan harga meliputi daging ayam yang bermula Rp 36 ribu merangkak menjadi Rp48 ribu perkilogram, selain itu bawang merah yang berasal Rp 22 ribu naik menjadi Rp. 43 ribu perkilogram. Bawang putih Rp 20 ribu menjadi Rp 39 ribu perkilogram. Telur ayam Rp 45 ribu menjadi Rp 55 ribu perpiring.
Riana Tri salah satu pedagang mengakui kenaikan harga tersebut.
“Modal kiriman harga dari Samarinda dan Sulawesi sudah mahal, jadi kami jual agak naik juga,” imbuhnya
Sebelumnya, Kasi Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Kutim, Achmad Dony Evriady mengatakan akan terus memantau harga pasar guna menjaga stabilitas kebutuhan masyarakat.
“Semuanya kita akan pantau untuk kestabilan harga. Selain sembako kami juga terus memantau penjualan gas 3 Kg untuk masyarakat miskin. Saat ini masih banyak oknum yang melanggar,” pungkasnya.
Penulis: * / Zulhamri
Editor : Muh.Huldi
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.