KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Perkembangan sektor pangan menjadi hal penting dan prioritas bagi Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), terutama pada saat menjelang Ramadan dan Hari Raya Idulfitri. Pasalnya, sektor pangan menjadi langganan termasuk di Balikpapan dan Kalimantan Timur.

Kepala Kantor Perwakilan Daerah KPPU Balikpapan, Abdul Hakim Pasaribu mengatakan, kota yang berjuluk Madinatul Iman berpotensi mengalami inflasi lebih tinggi ketimbang daerah lain.

"Karena Balikpapan merupakan kota yang mayoritas mengimpor bahan pangan. Ini menjadi potensi inflasi," kata Abdul Hakim Pasaribu dalam Rapat Koordinasi Menjelang Bulan Ramadan dan Idulfitri Tahun 2019/1440 H di Rupatama Polres Balikpapan, Kamis kemarin (2/5/2019).

KPPU turut aktif dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah serta Satgas Pangan Polda Kaltim dalam koordinasi dan sidak bersama  untuk memantau stabilisasi harga pangan.

"Kami mengawasi kondisi persaingan usaha dalam sektor pangan agar tidak terjadi praktik persaingan usaha tidak sehat dalam sektor pangan di Kaltim," tegasnya.

Lebih jauh dirinya menjelaskan, jika pasokan cukup maka harga pangan sampai kepada konsumen tidak mengalami kenaikan yang signifikan. Sehingga kalau ada kenaikan harga, disinyalir ada oknum yang mencoba bermain-main di rantai distribusi dan mengarah ke praktik kartel ataupun tindak pidana

"Fokus kami tidak hanya untuk penegakan hukum, tapi langkah preventif memanggil distributor dan melakukan warning, atau mendorong Bulog supaya lebih aktif melakukan operasi pasar," pungkasnya. (*)

Penulis / Editor : Hendra