Kamis, 14/11/2019

Tekanan Inflasi Lebih Tinggi Tahun Depan

Kamis, 14/11/2019

Kalimantan Timur mengalami deflasi pada triwulan III 2019. Namun tekanan inflasi akan lebih tinggi pada 2020 mendatang karena adanya kenaikan komponen barang dan jasa seperti iuran BPJS Kesehatan. ( Foto: Hendra/korankaltimcom)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Tekanan Inflasi Lebih Tinggi Tahun Depan

Kamis, 14/11/2019

logo

Kalimantan Timur mengalami deflasi pada triwulan III 2019. Namun tekanan inflasi akan lebih tinggi pada 2020 mendatang karena adanya kenaikan komponen barang dan jasa seperti iuran BPJS Kesehatan. ( Foto: Hendra/korankaltimcom)

KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Kalimantan Timur diproyeksi mendapat tekanan inflasi yang lebih tinggi pada 2020 mendatang. Terutama pada komponen harga barang dan jasa. Diantaranya cukai rokok, tarif listrik, serta iuran BPJS Kesehatan hingga harga emas.

 Kepala Bank Indonesia Kalimantan Timur, Tutuk S Cahyono mengatakan, pihaknya tengah fokus untuk mengendalikan komoditas pangan yang bisa menimbulkan gejolak inflasi.

“Aktivitas pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) juga ikut meningkatkan permintaan komoditas pendorong inflasi,” kata Tutuk, Rabu (13/11).

Sehingga dibutuhkan strategi seperti kerja sama antar daerah pemasok serta melancarkan jalur distribusi. Termasuk mengaktifkan monitoring dan koordinasi lintas sektora.

“Serta komunikasi yang lebih efektif agar inflasi tetap terjaga rendah dan stabil,” sambungnya.

 Kendati diharapkan pula peningkatan permintaan menjadi peluang bagi pelaku usaha untuk memenuhi barang dan jasa yang dibutuhkan. “Supaya dapat meningkatkan perekonomian,” ucapnya.

 Sekadar informasi, Kalimantan Timur mengalami deflasi dimulai sejak Agustus hingga Oktober 2019. Penyebab utama deflasi pada Oktober adalah penurunan tarif angkutan udara yang memasuki fase low season.

 “Tapi tarif angkutan udara akan mengalami rebound karena menghadapi hari besar keagamaan dan nasional serta libur sekolah pada akhir tahun,” prediksinya. 

Deflasi di Bumi Etam dipengaruhi penurunan indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 1,28 persen. Selanjutnya kelompok transportasi dan komunikasi yang juga deflasi sebesar 0,96 persen.

“Meski begitu, inflasi pada akhir tahun diprediksi lebih rendah dibandingkan tahun lalu,” tandasnya. 


Penulis: */Hendra

Editor: M. Huldi

Tekanan Inflasi Lebih Tinggi Tahun Depan

Kamis, 14/11/2019

Kalimantan Timur mengalami deflasi pada triwulan III 2019. Namun tekanan inflasi akan lebih tinggi pada 2020 mendatang karena adanya kenaikan komponen barang dan jasa seperti iuran BPJS Kesehatan. ( Foto: Hendra/korankaltimcom)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.