Sabtu, 01/02/2020

Pemuda Samarinda Olah Limbah Papan Skateboard Jadi Produk Kerajinan Kualitas Dunia

Sabtu, 01/02/2020

Salah satu kacamata karya Aidi yang diolah kembali dan memiliki nilai ekonomis. ( Foto: Istimewa )

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Pemuda Samarinda Olah Limbah Papan Skateboard Jadi Produk Kerajinan Kualitas Dunia

Sabtu, 01/02/2020

logo

Salah satu kacamata karya Aidi yang diolah kembali dan memiliki nilai ekonomis. ( Foto: Istimewa )

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Tak banyak orang mengetahui kiprah seorang pemuda asli Samarinda yang sukses mengolah limbah kayu papan skateboard menjadi produk kerajinan berkualitas. 

Produknya berhasil menembus pasar nasional dan internasional.

Aidi Saputra, pria kelahiran Samarinda tahun 1986. Dia mengolah papan kayu bekas skateboard menjadi produk kacamata dan aksesoris gantungan kunci, cincin, hingga mata kalung. 

Berawal dari kegemarannya dalam bermain skateboard, ia melihat papan skateboard yang rusak sebagai peluang bisnis. Dia mendapat inspirasi awal untuk membuat konsep produk dari papan luncur yang sudah tak terpakai.

Pertengahan 2016, akhirnya ia memulai usaha yang diberi nama Kobam Art. Hasil pertama dari karyanya terjual Rp 300.000 yang akhirnya ia pergunakan membeli mesin amplas dan alat-alat lain untuk menunjang pekerjaannya. 

Bahan didapat cuma-cuma dari kawan-kawan komunitasnya sesama penggemar skateboard.

“Samarinda dan Balikpapan ada komunitasnya. Hanya kadang harus mengontak teman-teman yang berada di luar daerah kalau kesulitan bahan baku,” sebutnya.

Dia mengusung konsep custom. Artinya pemesan bisa menentukan sendiri model yang diinginkan. Satu papan luncur yang masih dalam kondisi tidak patah bisa menghasilkan lima buah kacamata. Jika papan luncur tersebut patah,  hanya tiga buah kacamata dengan waktu pembuatan berkisar dua hingga tiga hari. 

Kaca mata karya Aidi dibanderol dengan harga bervariasi, tergantung tingkat kesulitan pembuatan.

“Harga dibanderol mulai dari Rp 550.000 sampai dengan Rp 800.000. Konsep custom, pembeli bisa memesan dengan pilihan warna dan frame,” sebutnya.

Dalam satu bulan Aidi bisa membuat kacamata sebanyak 12 hingga 15 buah.   Showroom miliknya terletak di Jalan Perumahan Sambutan Asri Pelita 4, Kota Samarinda. 

Aidi menuturkan, pada tahun 2017 pernah ada vendor dari Hawai yang menghubunginya melalui media sosial. Mereka ingin bekerja sama dengan Kobam Art dengan menyediakan 100 buah kacamata setiap bulan. Namun, tawaran itu ditolak. “Produksi massal masih terkendala di SDM-nya, pengerjaan masih dilakukan sendiri,” ungkapnya.  


Penulis: Fairus

Editor: M. Huldi

Pemuda Samarinda Olah Limbah Papan Skateboard Jadi Produk Kerajinan Kualitas Dunia

Sabtu, 01/02/2020

Salah satu kacamata karya Aidi yang diolah kembali dan memiliki nilai ekonomis. ( Foto: Istimewa )

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.