Rabu, 26/02/2020

Tak Hanya Pembeli, Pasar Segiri Grosir juga Mulai Ditinggal Penjual

Rabu, 26/02/2020

Banyaknya tenant kosong di Segiri Grosir membuat para pedagang mengeluhkan nasib mereka. ( Foto: Fairus/korankaltimcom)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Tak Hanya Pembeli, Pasar Segiri Grosir juga Mulai Ditinggal Penjual

Rabu, 26/02/2020

logo

Banyaknya tenant kosong di Segiri Grosir membuat para pedagang mengeluhkan nasib mereka. ( Foto: Fairus/korankaltimcom)

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Sejumlah pedagang di Pasar Segiri Grosir berkeluh kesah atas sepinya pengunjung yang datang. Pasar tradisional yang bisa dibilang paling modern serta memiliki fasilitas lengkap itu tidak membuat pengunjung datang beramai-ramai untuk berbelanja.

Dari pantauan di lokasi, tak semua tenant terisi pada pasar yang berlantai dua tersebut. Bahkan banyak sekali tenant yang kosong. Salah satu pedagang batu akik, Adi mengaku, sejak tiga tahun terakhir pengunjung yang datang ke tenant Segiri Grosir tak banyak. Sehingga banyak pedagang yang memilih berjualan di tenant lain dan menutup tenant milik mereka. “Sudah sejak tahun 2015 lalu disini, pernah merasakan ramainya pembeli serta pengunjung. Omzet saat itu sangatlah meningkat, itu terjadi pada tahun pertama menjual batu akik,” ungkap Adi Selasa (25/2/2020) kemarin

Awal menempati salah satu tenant Adi membayar sewa seharga Rp1,5 juta perbulan. Kendati terbilang mahal, tapi sebanding dengan banyaknya pembeli yang datang saat itu. Namun, euforia pasar batu akik selesai. ia pun mulai merasakan berkurangnya antusiasme pengunjung dan pembeli yang datang. “Dulu awal buka ramai sekali, saya bisa mendapat omzet perhari Rp2 juta dari penjualan batu akik. Setelah sepi seperti sekarang, omzet yang didapat rata-rata Rp150 ribu sampai Rp250 ribu,” ungkapnya.

Pengelola tenant Segiri Grosir melihat banyak pedagang yang meninggalkan lapak mereka hal tersebut akhirnya membuat pengelola menurunkan harga sewa lapak menjadi Rp350 ribu sebulan. Belum termasuk membayar listrik. “Meski sudah diturunkan, tetap banyak yang kosong. Pembeli saya paling pedagang dan teman terdekat saja, itu juga yang udah langganan sama saya,” tambahnya.

Sementara itu, seorang pedagang pakaian di tenant lain, Tina mengakui hal yang sama. penjualannya di Segiri Grosir sangat lesu.  Hal ini memanglah dikarenakan minimnya pengunjung. Dalam sehari, dia mengaku mendapat omzet rata-rata Rp200 Ribu. Meski begitu Tina menyebut di Segiri Grosir tak melulu sepi. Terkadang ada pengunjung datang ke tenant miliknya untuk berbelanja, seperti momentum Ramadan hingga Idulfitri “Ramainya ya 10 hari menjelang lebaran. Pengunjung pasti ke sini untuk membeli baju,” kata Tina.

Baik Adi maupun Tina tentu berharap ada perhatian lebih dari Pemkot Samarinda untuk menghidupkan kembali Segiri Grosir serta tenant-tenant yang masih kosong. “Pameran-pameran di pasar ini, sehingga menarik minat pembeli berkunjung kemari. Kalau situasi seperti ini dibiarkan kasihan kami, meski harga sewa tenant murah namun kalau sepi tak menutup kemungkinam akan tutup juga,” harap Tina. (*)


Penulis: */Fairus

Editor: Aspian Nur

Tak Hanya Pembeli, Pasar Segiri Grosir juga Mulai Ditinggal Penjual

Rabu, 26/02/2020

Banyaknya tenant kosong di Segiri Grosir membuat para pedagang mengeluhkan nasib mereka. ( Foto: Fairus/korankaltimcom)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.