Senin, 27/08/2018

Kualitas Tidur Buruk Perlambat Penyembuhan Luka Diabetes

Senin, 27/08/2018

Ilustrasi

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Kualitas Tidur Buruk Perlambat Penyembuhan Luka Diabetes

Senin, 27/08/2018

logo

Ilustrasi

SALAH satu komplikasi serius dari penyakit diabetes mellitus tipe 2 adalah ulkus yang terbentuk akibat luka yang tak kunjung sembuh. Luka pada diabetesi tipe 2 akan lebih lambat sembuh jika kualitas tidurnya kurang baik.

Area tubuh yang paling sering mengalami luka atau cedera pada penyandang diabetes mellitus tipe 2 adalah kaki. Luka yang semula kecil pada diabetesi dapat berkembang menjadi ulkus. American Podiatric Medical Association mengungkapkan bahwa 14-24 persen penderita diabetes yang mengalami ulkus akan membutuhkan amputasi tungkai bawah.

Hubungan antara kualitas tidur dan penyembuhan luka pada penderita diabetes mellitus tipe 2 ini ditemukan oleh sekelompok peneliti dari University of Tennessee di Knoxville dan University of Tennessee Graduate School of Medicine. Tim peneliti melakukan percobaan terhadap 34 tikus jantan dewasa yang dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu tikus obesitas dengan diabetes dan tikus dengan berat badan normal tanpa diabetes.

Tim peneliti membuat luka operasi kecil pada punggung tikus-tikus tersebut. Selanjutnya, tim peneliti mengukur seberapa lama proses penyembuhan luka pada objek penelitiannya itu.

Selama masa penyembuhan luka, sebagian tikus memiliki jadwal tidur yang normal. Namun, sebagian tikus lainnya dipaksa untuk bangun beberapa kali dalam semalam.

Tikus dengan diabetes yang mendapat gangguan selama tidur malam ini ternyata membutuhkan waktu yang lebih lama untuk penyembuhan luka mereka. Untuk mencapai 50 persen penyembuhan luka saja mereka membutuhkan waktu 13 hari. Sedangkan tikus-tikus yang tidak mendapatkan gangguan tidur hanya membutuhkan waktu 10 hari untuk mencapai tingkat penyembuhan luka yang sama.

Tikus dengan berat badan yang normal bahkan bisa mencapai 50 persen penyembuhan dalam waktu kurang dari satu minggu. Luka pada tikus-tikus ini hanya membutuhkan dua minggu untuk sembuh total.

Melalui jurnal SLEEP, tim peneliti mengungkapkan bahwa penyembuhan luka pada tikus diabetes lebih lama karena penyakit diabetes tipe 2 dapat memperburuk peredaran darah dan merusak saraf. Kecenderungan ini membuat tubuh menjadi lebih mudah terkena infeksi.

Di sisi lain, kualitas tidur yang buruk dapat memengaruhi sistem imun sekaligus melemahkan proses penyembuhan. Tidak mengherankan jika tikus dengan diabetes dan kualitas tidur yang buruk membutuhkan waktu lebih lama untuk menyembuhkan luka.

Dari temuan ini, tim peneliti menyimpulkan bahwa tidur merupakan faktor penting bagi respon imun. Kurang tidur dapat melemahkan reaksi imun sehingga tubuh lebih rentan terhadap infeksi.

“Ini merupakan masalah kesehatan masyarakat dan kami ingin berkontribusi untuk mencari sebuah solusi,” jelas Prof Ralph Lydic dari University of Tennessee di Knoxville seperti dilansir Medical News Today. (rol)

Kualitas Tidur Buruk Perlambat Penyembuhan Luka Diabetes

Senin, 27/08/2018

Ilustrasi

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.