Kamis, 28/03/2019
Kamis, 28/03/2019
Illustrasi video call / ( Foto: official-blog.line.me )
Kamis, 28/03/2019
Illustrasi video call / ( Foto: official-blog.line.me )
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Dahulu, untuk berkomunikasi jarak jauh, harus memiliki pesawat telepon berbayar. Kemudian, perubahan terjadi dengan kemunculan telepon genggamn yang lebih ringkas yang butuh pulsa untuk pengoperasiannya.
Kini, dengan kehadiran smartphone, proses komunikasi tak lagi mutlak memerlukan pesawat telepon dan pulsa. Hanya dengan mengisi kuota data smartphone, proses komunikasi bisa dilakukan bahkan dengan lebih menarik.
Tak hanya saling berbalas suara, bahkan sudah bisa saling melihat langsung alias videocall. “Kondisi sudah berubah. Apalagi saat ini generasi milenial, punya kebiasaan baru dalam berkomunikasi. Lebih aktif bersosialisasi secara online,” ungkap General Manager Sales Region Kalimantan, Mulya Budiman.
Mulya menjelaskan, generasi milenial lebih banyak menghabiskan kuota data dibanding kuota telepon. “Contohnya, pemilik HP terutama remaja akan lebih sering menggunakan data baik untuk berbincang maupun berkirim pesan, ketimbang bercakap melalui sambungan telepon. Trendnya sudah bergeser,” tambahnya.
Untuk mendukung kelancaran tuntutan zaman itu, maka dibutuhkan kestabilan jangkauan sinyal di seluruh penjuru kota.
Khusus Samarinda, secara keseluruhan tersisa hanya 10 persen area blind spot dimana sinyal operator seluler tak bisa menjangkaunya.
“Itu sudah menjadi target kami di 2019 ini untuk mengcover semua area,” imbuhnya.
Sebagai operator seluler terbesar di Indonesia dengan jumlah pelanggan mencapai lebih dari 167 juta. Telkomsel telah mendirikan 184.000 BTS dan konsisten mengimplementasikan teknologi seluler terkini serta menjadi yang pertama melakukan ujicoba layanan 5G di Indonesia.
Penulis: * / Adhi Abdhian
Editor : Hendra
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.