Jumat, 17/05/2019

Jadi Penolong Saat Tanggal Tua, Ini 'Bahaya' Sahur Hanya dengan Mi Instan

Jumat, 17/05/2019

Ilustrasi

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Jadi Penolong Saat Tanggal Tua, Ini 'Bahaya' Sahur Hanya dengan Mi Instan

Jumat, 17/05/2019

logo

Ilustrasi

KORANKALTIM.COM, Jakarta-- Bangun telat jelang imsak membuat makan sahur tidak leluasa. Akibatnya, orang biasanya menyiapkan menu yang praktis atau instan. Apalagi kalau bukan mi instan.

Tak dimungkiri juga mi instan seolah jadi penolong pada saat 'tanggal tua' dan sahur. Utamanya bagi anak kos. Mi instan kerap jadi pilihan santap sahur. 

Mengenyangkan, murah, dan mudah dibuat. 

Dikutip dari CNNindonesia.com, Diana F. Suganda, dokter spesialis gizi klinis menyarankan untuk menghindari konsumsi makanan instan untuk menu sahur. 

"Kalau makanan instan, sudah pasti mengalami pemprosesan. Jelas pengawet lebih tinggi, garam tinggi. Padahal garam itu sifatnya menarik cairan. Anda akan haus seharian, semakin haus, makin dehidrasi," kata Diana saat ditemui usai acara Milkversation bersama Frisian Flag di CGV fX Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (15/5). 

Orang sudah terkena dehidrasi ditandai dengan mulut kering dan lengket, mudah mengantuk dan lelah, sakit kepala, warna urine gelap bahkan bisa tidak sadarkan diri.

Dia menyarankan untuk menghindari mi instan. Hanya saja bukan berarti tak diizinkan. Bila terpaksa mengonsumsi mi instan, lanjut Diana, Anda harus tetap melengkapi kebutuhan gizi seimbang dengan karbohidrat, protein dan lemak. Mi instan sendiri sudah memenuhi kebutuhan karbohidratnya. Protein bisa dipenuhi dengan telur. 

"Lalu sayur baiknya ada juga misal sawi. Perlu ada niatan beli telur, sawi sebagai stok di kos. Walau instan, tetap ada usaha untuk memenuhi (kebutuhan nutrisi)," imbuhnya. 

Di samping itu, kembali tidur setelah sahur tidak akan jadi soal jika tidak memiliki masalah lambung. Misal pada pasien GERD, Diana menganjurkan tidak langsung tidur setelah makan. Beri jeda satu jam baru boleh tidur tetapi dalam posisi duduk atau tidak terbaring sepenuhnya. 

"Enggak ada masalah kalau mau tidur lagi. Bikin buncit? Enggak, justru total kalori yang dimakan yang bikin gemuk kalau berlebihan," katanya. (*)

Jadi Penolong Saat Tanggal Tua, Ini 'Bahaya' Sahur Hanya dengan Mi Instan

Jumat, 17/05/2019

Ilustrasi

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.