Senin, 14/10/2019

Awas, Polusi Udara Tetap Ada di Dalam Ruangan

Senin, 14/10/2019

Natasha Rizki, menjaga buah hatinya dari paparan polusi udara di dalam dan di luar ruangan. (ist)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Awas, Polusi Udara Tetap Ada di Dalam Ruangan

Senin, 14/10/2019

logo

Natasha Rizki, menjaga buah hatinya dari paparan polusi udara di dalam dan di luar ruangan. (ist)

KORANKALTIM.COM - Banyak orang mengira polusi udara hanya berasal dari luar ruangan. Padahal, kenyataan tidak berkata demikian. Paparan polutan tak melulu berasal dari luar, tapi juga dalam ruangan.

Aktris Natasha Rizki sadar akan hal tersebut. Dia mengaku cukup cerewet mengingatkan anggota keluarga untuk tidak merokok di dalam rumah, berganti pakaian setelah bepergian, dan memastikan sirkulasi udara yang baik saat memasak. "Saya lagi suka pakai diffuser oil dan dinyalakan dari sore hingga malam agar anak-anak enggak gampang sakit," ujar Natasha dilansir dari CNNIndonesia.com.

Penggunaan diffuser atau air purifier jadi salah satu cara untuk memurnikan udara dalam ruang agar aman untuk tubuh. Ahli kesehatan paru sekaligus Ketua Departemen Pulmunologi dan Respirasi FKUI, Agus Dwi Susanto membenarkan bahwa sumber polusi udara juga datang dari dalam ruangan. Ruangan seperti ruang kerja kantor atau kamar tidur sekalipun, lanjutnya, dapat menyimpan polutan. "Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya polutan di udara dalam ruangan," ujar Agus, dalam kesempatan serupa. Salah satunya adalah kegiatan domestik, yang berhubungan dengan aktivitas rumah tangga seperti memasak dengan minyak, penggunaan kompor gas, atau kegiatan lain yang berhubungan dengan pembakaran dan pemanasan.

Selain itu, ada pula perkakas elektronik yang cukup banyak ditemukan di dalam kantor seperti printer. Meski udara kantor telah terisolasi dari udara luar karena penggunaan AC, namun bukan berarti emisi berupa partikel halus dari perkakas elektronik musnah di dalamnya.

Terakhir adalah polutan yang bersifat organik seperti bakteri dan virus. Keduanya, kata Agus, awet bertahan di dalam ruangan karena faktor kelembapan dari furnitur yang ada. "Secara dampak, mau [polusi] dari luar maupun dari dalam hampir sama," kata Agus. Paparan polutan dari udara bisa berakibat pada iritasi saluran pernapasan seperti batuk, napas berat, influenza, hingga infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).

Dalam jangka panjang, polusi udara bisa berdampak pada berkembangnya kanker paru. "Kandungan PM merupakan bahan karsinogenik atau bisa menyebabkan dan merangsang timbulnya kanker, penyakit jantung dan stroke," jelas Agus.

Ada beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk mencegah dan mengatasi polusi dalam ruangan. Salah satunya adalah dengan tidak merokok atau menyalakan lilin di dalam ruangan. Hal ini dilakukan agar sumber polusi udara dalam ruang tak bertambah.

Pastikan pula rumah memiliki ventilasi udara yang bersih dan berpenyaring. Perlu diingat, udara luar ruangan menjadi salah satu sumber munculnya polutan dalam ruang. Selain itu, jaga pula kebersihan AC. AC yang kotor dan jarang dibersihkan bisa menjadi sumber polutan. Jika perlu, Agus merekomendasikan untuk menggunakan air purifier untuk memurnikan udara. Anda juga bisa menanam sejumlah tanaman dalam ruang. Selain mempercantik ruangan, tanaman juga berfungsi untuk membersihkan udara. (*)

Awas, Polusi Udara Tetap Ada di Dalam Ruangan

Senin, 14/10/2019

Natasha Rizki, menjaga buah hatinya dari paparan polusi udara di dalam dan di luar ruangan. (ist)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.