Sabtu, 08/02/2020

Komedian Memiliki Tingkat Kecerdasan yang Tinggi, Benarkah?

Sabtu, 08/02/2020

Ilustrasi ketawa ( Foto: Ist/net)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Komedian Memiliki Tingkat Kecerdasan yang Tinggi, Benarkah?

Sabtu, 08/02/2020

logo

Ilustrasi ketawa ( Foto: Ist/net)

KORANKALTIM.COM--Anda mungkin suka dengan tingkah para komedian dan lelucon yang dibuatnya.  Mereka seringkali membuat kita terhibur dan tertawa terpingkal-pingkal. 

Tidak jarang, selain lelucon yang diucapkan secara verbal, tingkah laku mereka juga sukses mengundang gelak tawa.

Namun, mungkin anda termasuk yang underestimate terhadap para komedian. Tak jarang orang  berpikir bahwa menjadi komedian atau pelawak sangat mudah. Hanya bermodalkan tingkah lucu saja dan tidak perlu cerdas atau punya pendidikan yang tinggi.

Padahal, sebenarnya untuk menghasilkan sebuah lelucon yang lucu dan berkualitas tidaklah mudah! Terutama bagi para stand-up comedian yang cenderung hanya mengandalkan lelucon dalam bentuk verbal atau kata-kata tanpa ada gerak-gerik tertentu.

Pasti hal ini akan menjadi lebih sulit. Nyatanya, para komedian stand-up atau komika justru memiliki tingkat kecerdasan yang di atas rata-rata. Mengapa bisa demikian?


Ciri-ciri Orang yang Cerdas

Dikutip dari klikdokter.com, terdapat sejumlah karakteristik yang menandakan seorang komedian memiliki kecerdasan yang mengagumkan, yaitu:


-Menghasilkan Lelucon Berkualitas

Untuk mampu menghibur penonton, diperlukan lelucon yang berkualitas sehingga bisa diterima oleh banyak kalangan tanpa menyinggung siapapun. Bahkan dengan menggunakan lelucon sarkasme sekalipun.


-Memiliki IQ dan EQ yang Baik

Diperlukan dua jenis kecerdasan untuk dapat menjadi komedian yang hebat, yaitu kecerdasan intelektual (intelligence quotient atau IQ) dan kecerdasan emosional (emotional quotient atau EQ).

Nilai IQ terbentuk dari penilaian terhadap berbagai poin seperti memori, penalaran, dan kemampuan berhitung, yang nantinya akan dihitung dalam bentuk angka.

Menurut Psycology Today, IQ rata-rata manusia adalah sekitar 100. Sedangkan, retardasi mental di bawah 70 dan nilai di atas 130 termasuk dalam kategori sangat pintar.

Suatu studi di Amerika yang dilakukan terhadap komedian menemukan, komedian yang diteliti memiliki rata-rata IQ sebesar 138 dengan rentang nilai dari 115-160. Studi lain yang dilakukan pada kelompok komedian berbeda juga menemukan hasil serupa, yakni memiliki tingkat IQ di atas rata-rata yaitu 126.

Selain itu, komedian juga memiliki EQ yang relatif tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan kemampuan membaca situasi saat sedang menyampaikan leluconnya. Tidak mudah lho untuk peka terhadap perubahan yang terjadi di lingkungan kita dan merespons dengan benar.

Memiliki kecerdasan kognitif dan kecerdasan emosional yang seimbang sangatlah penting. Jika salah satunya tidak seimbang, maka kemampuan berinteraksi dalam kehidupan sosial pun akan terganggu. Selain menjadi cerdas, kita juga harus memiliki kepribadian yang baik.


-Pintar Menyikapi Situasi

Seorang komedian harus mampu menilai respons penonton dan cepat menanggapinya. Jika tidak cepat beradaptasi atau membaca situasi, maka lelucon yang disampaikan bisa berubah menjadi buruk.

Hal ini akan menjadi sangat penting ketika ia ingin menyampaikan lelucon yang bersifat agak sensitif atau sarkasme. Bila pemilihan kata, topik, serta cara dan waktu penyampaiannya tidak diperhitungkan dengan tepat, lawakan tersebut bisa berpotensi memicu kegaduhan atau menyinggung perasaan orang lain.

-Lebih Toleran dan Tidak Agresif

Suatu penelitian dalam jurnal internasional Cognitive Processing menyatakan, komedian yang sering menggunakan materi komedi bertema “gelap” (sarkasme, komentar pedas, atau kontroversial), akan memiliki kapasitas kognitif yang lebih besar, lebih toleran, dan tidak agresif.

Hasil dari studi ini menunjukan bahwa orang yang tidak mudah menerima lelucon bersifat “gelap” akan cenderung memiliki sifat yang lebih intoleran dan memiliki agresivitas.

Nah, sekarang jangan lagi memandang sebelah mata terhadap para komedian. Profesi ini memiliki kesulitan tersendiri dan tetap memerlukan kecerdasan yang tinggi. Oleh karena itu, komedian juga termasuk ke dalam kategori orang cerdas!

Komedian Memiliki Tingkat Kecerdasan yang Tinggi, Benarkah?

Sabtu, 08/02/2020

Ilustrasi ketawa ( Foto: Ist/net)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.