Jumat, 28/02/2020

Terlalu Sibuk Kerja Punya Dampak pada Kesehatan

Jumat, 28/02/2020

Ilustrasi kerja ( Foto: Ist)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Terlalu Sibuk Kerja Punya Dampak pada Kesehatan

Jumat, 28/02/2020

logo

Ilustrasi kerja ( Foto: Ist)

KORANKALTIM.COM--Bekerja terlampau sibuk hingga lupa waktu untuk melakukan hal lain, punya dampak buruk.  Terlalu sibuk, apalagi sampai jadi workaholic, bisa membahayakan kesehatan baik fisik maupun psikis.

Bahkan, sering kali 9-10 jam kerja setiap harinya masih tak cukup, membuat Anda membawa pulang pekerjaan.

Terlalu sibuk sesekali, misalnya saat dikejar deadline, sah saja. Namun, kalau hampir setiap hari terlalu sibuk, kondisi tersebut bisa membahayakan kesehatan fisik dan psikis.

Dikutip dari klikdokter.com, ada penelitian menarik yang mempelajari banyaknya jam kerja dan pengaruhnya terhadap pola makan. Dilaporkan, orang-orang yang punya jam kerja panjang (lebih dari 40 jam per minggu) kesulitan untuk menerapkan pola makan sehat.

Sesuai dengan temuan penelitian tersebut, salah satu penghalang utama untuk menjalani pola makan sehat adalah kurangnya waktu. Nah, ini membuat orang-orang yang super sibuk ini cenderung banyak mengonsumsi makanan cepat saji (fast food) atau makanan olahan kemasan, tetapi minim makan sayur dan buah.

Pola makan yang tidak teratur, misalnya melewatkan waktu makan, juga dikaitkan dengan kualitas menu makanan yang buruk, berat badan yang lebih tinggi, serta kesulitan untuk menjaga berat badan tetap stabil.

Para ahli setuju bahwa pola makan adalah salah satu poin esensial untuk menjaga kesehatan. Pola makan yang buruk sering kali berkaitan dengan penyakit seperti hipertensi, diabetes, asam urat, dan kolesterol tinggi.

Kalau kondisi tersebut terus berlangsung dan tidak ditangani dengan baik, bisa timbul penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, dan sebagainya.

Dari segi kesehatan mental, sibuk terus-terusan tak akan membawa manfaat. Malah, seringnya kerja keras bagai kuda setiap hari bisa menimbulkan stres, yang bisa berkembang menjadi gangguan kecemasan dan depresi.

Bila mengalami stres dengan gejala seperti di bawah ini, sudah waktunya Anda lebih waspada dan peduli akan kondisi kesehatan mental:


-Perubahan pola makan (makan berlebihan atau kehilangan nafsu makan).

-Perubahan suasana hati (emosi meledak-ledak atau kurang sabar).

-Sulit berkonsentrasi dan mudah lupa.

-Kehilangan ketertarikan terhadap hal-hal yang biasanya disukai.

-Isolasi sosial.

-Kebiasaan tertentu yang muncul saat gugup (mengigigit kuku, bibir, atau memelintir rambut).


Sibuk Tak Sama dengan Produktif

Perlu diingat, sibuk tak sama dengan produktif. Bila Anda produktif, dengan durasi waktu tertentu, Anda dapat menyelesaikan beberapa pekerjaan. Sementara itu, sibuk umumnya hanya berkaitan dengan waktu yang dihabiskan untuk mengerjakan sesuatu.

Bila Anda menyadari beberapa waktu belakangan terlalu sibuk hingga sampai tak sempat melakukan satu hal pun untuk diri sendiri (me-time), waktunya untuk meninjau kembali aktivitas harian Anda.

Buatlah daftar tugas yang perlu diselesaikan setiap harinya, lalu urutkan sesuai prioritas. Jadikan itu panduan untuk Anda bekerja setiap harinya.

Jangan lupa juga untuk menyeimbangkan kerja dan relaksasi, misalnya dengan bertemu teman-teman, mampir ke tempat spa sepulang kerja, berendam air hangat, membaca buku, main dengan hewan peliharaan, atau hal lainnya yang disuka.

Bila sesampainya di rumah badan rasanya seakan remuk karena pegal dan capek, Anda bisa mencegah dan mengatasinya dengan mengonsumsi multivitamin. 

Hal penting lainnya adalah dengan selalu menjaga ketahanan tubuh dengan menerapkan pola makan sehat bergizi seimbang, olahraga teratur, tidur cukup, dan punya cukup waktu untuk me-time agar terhindar dari stres.(*)

Terlalu Sibuk Kerja Punya Dampak pada Kesehatan

Jumat, 28/02/2020

Ilustrasi kerja ( Foto: Ist)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.