Selasa, 19/12/2017
Selasa, 19/12/2017
ILUSTRASI
Selasa, 19/12/2017
ILUSTRASI
BALIKPAPAN - PT Pertamnia mencatat Provinsi Kaltim menyumbang sekitar 2 persen pertumbuhan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) non subsidi atau bahan bakar khusus (BBK) pada 2017. Di Kalimantan pertumbuhan penggunaaan BBK sekitar 5 persen.
Sales Executive Retail Wilayah II Kaltim, Vano Daniel Wibawanto mengatakan konsumsi BBK di Kalimantan mencapai 65 persen hingga akhir November 2017. Sisanya masih menggunakan BBM subsidi. “Kalimantan kenaikan 5 persen, Kaltim sumbang sekitar 2 persen,” katanya usai undian Pertamina Lucky Draw di Kota Balikpapan, Senin (18/12).
Di Kaltim penggunaan BBM nonsubsidi atau BBK mencapai angka 55 persen. BBK merupakan bahan bakar nonsubsidi seperti Pertalite, Pertamax hingga Pertadex.
“Akhir tahun ini target kita untuk gasoline bisa sampai 70 persen. Memang untuk diesel agak jauh karena disparitas (selisih) harga yang subsidi dengan non subsidi masih jauh sekali. Jadi untuk penggunaan Dexlite target kami 30 persen lah,” jelasnya.
Konsumsi Dexlite ditargetkan 30 persen hingga tutup tahun ini dan realisasinya baru mencapai 20 - 25 persen. “Kalau untuk gasoline kami optimistis bisa tercapai,” yakinnya.
Vano menyebutkan paling tinggi penggunaan bbm di Kalsel disusul Kalbar dan Kaltim, Kalteng dan Kaltara. Datanya diketahui dari banyaknya Stasiun Pengisian Bahan bakar untuk Umum (SPBU) di dua wilayah tersebut.
“Di Kalsel itu ada 120 SPBU. Kemudian disusul Kalbar. Sedangkan Kaltim berada diurutan ketiga konsumsi bahan bakar baik subsidi maupun nonsubsidi,” ungkapnya.
Menurutnya, Pertamina tetap memiliki program untuk menarik minat konsumen untuk beralih ke bahan bakar nonsubsidi. Di Kaltim angka pengguna subsidi BBM non subsidi sudah mencapai hampir 60 persen.
“Program reward tetap ada dan terus dijalankan. Harapannya pada akhir Desember bisa ditutup di angka 60 persen untuk konsumsi seluruh BBK di Kaltim,” kata Vano. (din)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.