Senin, 12/02/2018

Kunjungan Awang ke Morowali...Bangun Dulu, Izin Menyusul

Senin, 12/02/2018

Awang Faroek Ishak

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Kunjungan Awang ke Morowali...Bangun Dulu, Izin Menyusul

Senin, 12/02/2018

logo

Awang Faroek Ishak

SAMARINDA - Kunjungan kerja Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak ke Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) berbuah manfaat. Kaltim mendapat ilmu penting soal investasi. 

Pelajaran penting dari Morowali ini diharapkan berguna untuk menarik minat investor untuk berinvestasi di sejumlah kawasan industri yang sedang dikembangkan di Kaltim. Terobosan  Bupati Morowali Anwar Hafid yang sangat menarik perhatian Gubernur Awang Faroek adalah motto  “Membangun Dulu Baru Izin Diurus”. Motto itu ternyata terbukti menarik minat banyak investor ke kawasan industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

Awang mengakui apa yang dilakukan Bupati Morowali merupakan terobosan yang patut ditiru. Inovasi ini bahkan lebih dulu dilakukan sebelum Presiden Joko Widodo mengeluarkan Perpres  terkait kemudahan berusaha di daerah dan imbauan agar daerah tidak menghalangi masuknya investasi, sebaliknya harus memberikan banyak kemudahan investasi. 

“Ternyata Bupati Morowali lebih dulu melakukan terobosan yang sangat luar biasa dengan menarik mega proyek investasi murni  dari luar untuk membangun smelter,” kata Awang Faroek saat ramah tamah Gubernur Kaltim dan rombongan   bersama Pemkab Morowali yang dilaksanakan di rumah jabatan Bupati Morowali, Jumat (9/2).

Awang mengakui, untuk urusan terobosan, sebenarnya Kaltim sudah menyediakan perizinan dan kemudahan dalam berinvestasi, tapi egoisme daerah kabupaten/kota terkadang kerap menjadi kendala. “Kalau investasi mudah masuk, cepat dilaksanakan, rakyat juga yang akan  menikmati hasilnya,  demikian juga pembangunan strategis lainnya,” curhat Awang. Ditambahkan Awang, Morowali sebagai kabupaten pemekaran, sangat beruntung memiliki Bupati Anwar Hafid yang berani mengambil terobosan luar biasa untuk kepentingan rakyatnya dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi hingga mencapai 13,8 persen dan menjadi yang tertinggi di Indonesia.

Sering kali, kata Awang, daerah terlalu taat dengan instruksi pusat yang harus melengkapi infrastruktur dan lainnya, baru investor masuk. Tapi Morowali tidak. Bahkan PLTU pun dibangun sendiri oleh perusahaan,  di mana izin cukup dari bupati, dan  hasilnya cepat selesai. Sekarang listrik sudah bisa dinikmati masyarakat 24 jam. 

“Jadi itulah mengapa kita ingin belajar ke Morowali, karena bupatinya memiliki terobosan berani. Katakan investor perlu lahan 1.500 hektare, langsung tersedia. Ini kan sangat membantu,” puji Awang. 

Anjuran Gubernur, para bupati dan walikota di Kaltim hendaknya belajar ke Morowali untuk belajar bagaimana cara menggaet investor.

Sebelumnya, Bupati Morowali Anwar Hafid menjelaskan pada saat awal mereka belum memiliki PTSP. Kebijakan yang terbilang berani pun diambil demi memudahkan investasi.  Karena para investor datang untuk berinvestasi, maka bermodal keyakinan dan kepercayaan diberikanlah izin prinsip. Setelah itu mereka bekerja dan membangun karena secara prinsip, mereka lebih tahu kondisinya. “Setelah terbangun, baru kami lanjutkan dengan perizinan, termasuk pembayaran pajak dan sebagainya. Itulah yang saya terapkan untuk menarik investor ke Morowali,” kata Anwar Hafid.

Terkait kebijakan “Bangun Dulu Baru Izin Diurus”, semua investor merasa senang dan mereka percaya bahwa pemerintah daerah sudah berjalan sesuai arahan Presiden untuk tidak menghalangi investasi. Dan itu benar-benar diterapkan di Morowali. “Dan hasilnya sekarang, sudah tiga investor smelter yang datang ke Morowali. Semua mendapat perlakuan yang sama termasuk jaminan keamanan,” kata Anwar Hafid. (ms/*)

Kunjungan Awang ke Morowali...Bangun Dulu, Izin Menyusul

Senin, 12/02/2018

Awang Faroek Ishak

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.