SAMARINDA - Ketua Hanura Kaltim, Surpani membantah adanya isu enam DPC Hanura yang meminta dirinya mundur darijabatan Ketua Hanura Kaltim. Surpani mengklaim semua DPC Hanuara-se Kaltim solid.

“Soal 6 DPC tersebut, saya ingin meluruskan bahwa tidak ada mosi tak percaya yang mereka sampaikan. Semuanya masih tetap solid kok. Termasuk DPC PPU dan DPC Paser, ketua Hanura saya telepon tetap mendukung,” tegas Surpani, Senin (16/4) kemarin.

Surpani menilai dinamika partai politik sepanjang masih dalam koridor kewajaran dan tidak mau mempermasalahkan hal itu. Yang terpinting saat ini, lanjut dia akan menyelamatkan Hanura Kaltim.

“Saya punya cara untuk membesarkan partai. Artinya tidak ada lagi waktu mempersoalkan hal tersebut, sebab ini sudah mendekati Pileg dan Pilpres 2019,“sebut Surpani. “Dan saya pikir kami harus bijak menyikapi jika ada persolaan di semua DPC Hanura di 10 kabupaten/kota,” tambahnya.

Meski baru terbilang dua bulan memimpin Hanura Kaltim, Surpani akan membuktikanya di Pileg 2019 dengan manargetkan 1 kursi di DPR RI. Sedangkan Perolehan kursi di DPRD Kaltim Surpani manargetkan 6 kursi, serta 30 kursi di DPRD Kabupaten/kota. “Saya akan buktikan di pileg 2019,“ sebutnya.

Untuk mendongkrak suara, Surpani mengaku akan memberikan mobil oprasional masing-masing untuk 10 DPC kabupaten/kota. “Pemberian mobil oprasional itu, untuk memicu semangat dan mendogkrak suara Hanura di Kaltim,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak enam pengurus cabang Partai Hanura di Kaltim sepakat meminta Ketua Umum Oesman Sapta Odang (OSO) mengganti Ketua DPD Hanura Kaltim, Surpani Sulaiman. Kesepakatan itu diputuskan saat rapat di Jakarta, Rabu, 11 April 2018 di Kantor DPP Hanura.

Dari dokumen kesepakatan yang diterima media ini tercantum pengurus cabang yang menolak Surpani masing-masing; DPC Kota Samarinda, Kabupaten Berau, Kubar, Mahulu, PPU dan Paser. Mereka yang hadir masing-masing membubuhkan tandatangan sekaligus stempel partai. (sab)