Jumat, 25/05/2018
Jumat, 25/05/2018
Jumat, 25/05/2018
SAMARINDA - Warga dan pemangku kepentingan di Samarinda, Kaltim riuh. Pengoperasian Bandara APT Pranoto di Sungai Siring, Kota Samarinda, Kamis (24/5) jadi bahasan utamanya. Pembangunan bandara ini mampu menyedot perhatian karena kehadirannya menjadi dambaan warga Ibukota Kaltim. Untuk Kali pertama, Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto akhirnya melayani penerbangan komersial.
Kehadiran bandara yang sebelumnya bernama, Bandara Samarinda Baru perlu perjalanan panjang. Bandara ini sebenarnya menjadi proyek Pemkot Samarinda yang bercita-cita memindahkan Bandara Temindung. Pemindahan bandara yang dirasa mendesak, tak kunjung rampung. Sampai akhirnya, tahun 2011 Pemprov Kaltim mengambil alih pembangunannya.
Setelah berjalan tujuh tahun, Bandara yang kemudian dinamai APT Pranoto akhirnya beroperasi. Soft launching Bandara APT Pranoto oleh Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak ditandai dengan penyambutan pendaratan perdana pesawat ke runaway yang baru. Namun demikian, karena cuaca kurang bersahabat, pendaratan pertama pesawat milik maskapai penerbangan Xpress Air yang sedianya tiba pukul 09.00 Wita, mengalami penundaan atau delay, hingga pukul 13.00 Wita.
Kepala Unit Pengelola Bandar Udara (UPBU) Temindung, Wahyu Siswoyo membeber tertundanya penerbangan tersebut tidak mengganggu penerbangan secara keseluruhan. “X-press Air berangkat dari Berau sekitar pukul 08.00 Wita, perkiraan sampai di APT Pranoto sekitar 09.00 Wita, tapi karena bad weather (cuaca buruk) jadi delay,” ujarnya.
Penerbangan dengan pesawat jenis ATR tersebut sedianya akan disambut oleh Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, dan memberikan simbolisasi penyambutan sebagai pendaratan pertama di APT Pranoto. Tapi karena delay, dibatalkan.
Penyambutan perdana akhirnya dialihkan kepada pesawat jenis Cessna milik Maskapai Susi Air, mendarat pertama kali di APT Pranoto dari Balikpapan, pada pukul 10.22 Wita.
Jenny, penumpang Susi Air mengaku terharu bisa mejadi yang pertama turun di APT Pranoto. Yang cukup menarik perhatian pewarta, adalah troli barang yang digunakan untuk menjemput barang bawaan penumpang yang baru saja turun tersebut. Sebuah gerobak layaknya yang ada di pasar tradisional berwarna biru, nampak digunakan petugas bandara.
Informasi dihimpun, gerobak tersebut memang sudah lama digunakan oleh Maskapai Susi Air, sejak di Bandara Temindung.
Setelah sekian lama menunggu, akhirnya pesawat Xpress Air jenis ATR 42-300, membawa sekitar 40 penumpang mendarat di APT Pranoto sekira pukul 12.35 Wita dengan disambut langsung oleh jajaran Pemprov Kaltim, perwakilan Kementerian Perhubungan dan prosesi Tepung Tawar oleh pihak Keraton Kutai Kartanegara.
“Xpress Air bangga sekali, menjadi pesawat komersil terbesar landing pertama yang mendarat di APT Pranoto, kami juga yang kemarin terakhir yang tinggal landas terakhir dari Bandara Temindung,” ujar Muhammad Ramdhan, Pilot Senior Xpress Air yang bertugas memimpin penerbangan tersebut.
Ditanya gubernur mengenai pengalaman landing pertama tersebut, Ramdhan mengungkap proses landing sangat mulus. Apalagi jika dikomparasi dengan Bandara Temindung.
“Kalau di sini (APT Pranoto) tidak spot jantung, kalau di sana (Temindung) harus konsentrasi tinggi,” ucap pilot yang mempunyai jam terbang 7000 tersebut.
Sementara Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, secara khusus berharap kepada Xpress Air agar dapat terus menambah rute penerbangan dari dan ke APT Pranoto. (rs)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.