Jumat, 03/08/2018
Jumat, 03/08/2018
Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak
Jumat, 03/08/2018
Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak
SAMARINDA - Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengaku sama sekali tak menghalangi berdirinya Rumah Sakit Islam Samarinda (RSIS). Namun demikian, Pemprov Kaltim ingin memanfaatkan asetnya yang sejauh ini dipakai oleh RSIS.
Awang Faroek menyebut lokasi yang ditempati RSIS saat ini adalah aset Pemprov Kaltim. Dengan demikian harus digunakan sesuai dengan keperluan pemprov.
“Sudah inkrah di MA, tidak ada alasan RSI itu tidak jalan, kan ini untuk kepentingan masyarakat. Apalagi sudah saya katakan rumah sakit yang bernuansa Islam di perlukan, dan kami tidak menutup RSI silahkan saja mereka bangun tapi jangan di aset pemda,” ujarnya.
Sebagai pemilik aset, Pemprov Kaltim akan memanfaatkannya. Sementara mengenai adanya penolakan terhadap pengosongan RSIS beberap waktu lalu, Awang mengaku pemprov sama skali tak terganggu. Pemprov Kaltim kata dia tetap akan melakukan eksekusi, dalam waktu dekat. “Ekseksui yang dihalangi itu kami saja yang mengalah, karena kalau saya gunakan Brimob kan nanti (pelanggaran) HAM lagi,” paparnya.
Nantinya, lanjut Awang eksekusi akan dilakukan oleh pihak yang sudah mengantongi kuasa yang diberika oleh kejaksaan. “Tapi tadi saya katakan kalau sudah kejaksaan nda berani lagi itu menghalangi, sebab dibelakang kejaksaan itu ada polisi satu pleton, kalau gak kuat satu pleton satu kompi saya kerahkan,” paparnya.
Disinggung mengenai kapan eksekusi pengosongan tersebut, Awang mengaku tidak bisa menyebut tanggalnya. “Secepatnya, saya tidak bisa menyebutkan waktu tergantung kejaksaan,” pungkasnya. (rs)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.