Sabtu, 11/08/2018

PDRB Masih Didominasi Batubara

Sabtu, 11/08/2018

Kepala BPS Kaltim Atqo Mardiyanto

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

PDRB Masih Didominasi Batubara

Sabtu, 11/08/2018

logo

Kepala BPS Kaltim Atqo Mardiyanto

SAMARINDA - Catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kaltim pada triwulan II-2018 berdasarkan harga berlaku, senilai Rp 156,59 triliun. Lagi-lagi, sektor terbesar masih datang dari pertambangan dan penggalian yang mencapai 45,26 persen atau Rp 70,87 triliun.

Kepala BPS Kaltim Atqo Mardiyanto menjelaskan, PDRB merupakan jumlah nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dari seluruh kegiatan perekonomian di suatu daerah. 

Ia membeber, penghitungan PDRB menggunakan dua macam harga yaitu harga berlaku dan harga konstan. PDRB atas harga berlaku merupakan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada tahun bersangkutan, sementara PDRB atas dasar harga konstan dihitung dengan menggunakan harga pada tahun tertentu sebagai tahun dasar.

Menurut Atqo, jika melihat data yang dikumpulkan BPS pada triwulan II 2018,  setelah batu bara andil kedua terbesar adalah dari lapangan industri pengolahan dengan angka 18,33 persen atau senilai Rp 28,7 triliun. Meski andil pertambangan dan penggalian paling tinggi, namun perkembangannya mengalami kontraksi sehingga ekonomi Kaltim tumbuh melambat.

“Sudah sering dikatakan dan disarankan Kaltim bukan hanya mengandalkan sektor pertambangan, namun juga serius memajukan sektor lain. Agar kontribusi batu bara mengecil, sehingga jika komoditas ini jatuh tidak akan membuat ekonomi Kaltim langsung terpuruk,”ujarnya.  

Setelah batubara dan lapangan industri pengolahan,lanjut  Atqo, sektor konstruksi berada di posisi ketiga penyumbang PDRB Kaltim  yang tercatat sebesar 8,77 persen, atau senilai Rp 13,73 triliun.

Sementara itu, lanjut Atqo, lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan yang merupakan sektor paling banyak menyerap tenaga kerja, justru hanya mampu menyumbang PDRB di peringkat keempat dengan andil 8,08 persen atau Rp 12,65 triliun. Ia menyebut, bahwa struktur PDRB Kaltim menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan II-2018 tidak menunjukkan perubahan yang berarti, karena masih relatif sama dengan struktur pada triwulan-triwulan sebelumnya.

“Triwulan kedua tahun ini masih didominasi lima lapangan usaha utama, yaitu pertambangan dan penggalian, usaha industri pengolahan, konstruksi, pertanian, kehutanan, dan perikanan. Kemudian disusul lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor dengan peranan 5,68 persen,” paparnya.

Menurut dia, kika diamati sumber pertumbuhan ekonomi Kaltim pada triwulan II tahun ini, maka sumber pertumbuhan tertinggi pada triwulan ini berasal dari lapangan usaha konstruksi yang memiliki andil sebesar 0,68 persen. 

Kemudian diikuti lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor dengan andil sebesar 0,52 persen, usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan memiliki andil sebesar 0,41 persen. Berikutnya adalah lapangan usaha industri pengolahan dengan andil 0,32 persen, usaha transportasi dan pergudangan dengan andil 0,28 persen, lapangan usaha jasa pendidikan dengan andil 0,13 persen.  Disusul lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum dengan andil 0,10 persen, usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib dengan andil 0,09 persen, dan lapangan usaha lainnya sebesar 0,30 persen. (rs)


PDRB Masih Didominasi Batubara

Sabtu, 11/08/2018

Kepala BPS Kaltim Atqo Mardiyanto

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.