Sabtu, 11/08/2018
Sabtu, 11/08/2018
Ilustrasi
Sabtu, 11/08/2018
Ilustrasi
SAMARINDA – Tidak bisa ditampik begitu saja, bahwa sektor pertambangan dan penggalian di Kaltim masih menjadi pembentuk perekonomian Bumi Etam yang terbesar bahkan hingga kini, meski presentasenya sudah semakin mengecil.
Pada triwulan ke II 2018 ini, sektor tersebut mengalami kontraksi 2,7 persen. Dampaknya, perekonomian Kaltim hanya tumbuh 1,84 persen pada triwulan II-2018.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Atqo Mardiyanto menjelaskan, hal itu lantaran pertambangan dan penggalian hingga kini masih mendominasi sehingga meski dikatakan tumbuh, namun pertumbuhan ekonomi Kaltim di triwulan II-2018 masih kecil. Hal tersebut juga, kata Atqo, bisa mejadi gambaran ekonomi Kaltim tahun ini secara keseluruhan.
“PDRB kita (Kaltim) kan pembentuknya 46 persen masih sektor pertambangan. Setelah itu baru, sektor industri pengolahan yang ternyata juga alami kontraksi di Kaltim sebesar 1,53 persen,” katanya.
Ia menyebut, kecilnya pertumbuhan ekonomi Kaltim dikarenakan dua sektor, tambang penggalian dan industri pengolahan yang mengalami kontraksi.
Ia berharap, pada triwulan III dan triwulan IV 2018, kedua sektor ini dapat tumbuh lebih besar agar terjadi akselerasi yang lebih cepat dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Kaltim secara signifikan.
Atqo membeber, serupa hukum kausalitas, jika kontribusi tambang masih besar, maka ketika ia terjatuh dampaknya ekonomi Kaltim ikut jatuh. Sehingga diharapkan sektor ini membaik agar ekonomi Kaltim turut membaik.
Bahkan, kata dia, lapangan usaha pertambangan dan penggalian menjadi satu-satunya lapangan usaha yang memberi andil negatif pada triwulan II-2018 ini terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltim sebesar 0,99 persen.
“Sementara sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi triwulan ini berasal dari lapangan usaha kontruksi yang memiliki andil sebesar 0,68 persen. Kemudian lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor 0,52 persen dan pertanian kehutanan 0,41 persen,” paparnya.(rs)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.