Sabtu, 11/08/2018
Sabtu, 11/08/2018
Siswa SMAN 3 Unggulan di ruangan khusus saat mendapatkan perawatan Kemarin
Sabtu, 11/08/2018
Siswa SMAN 3 Unggulan di ruangan khusus saat mendapatkan perawatan Kemarin
TENGGARONG – CV Marlin membantah dugaan terlibat dalam kasus keracunan makanan massal di SMA Negeri 3 Unggulan, Kamis (9/8) lalu.
Kuasa Hukum CV Marlin, Desi Andriani Natalia Hangin mengatakan, sejak beberapa waktu lalu, CV Marlin tidak berkontrak lagi dengan SMAN 3 Unggulan.
“Kami tegaskan bahwa kami tidak ada kontrak apapun dengan SMA Negeri 3 Unggulan Tenggarong. Kami tidak terlibat dalam dugaan itu,” kata Desi kepada Koran Kaltim, Jumat (10/8).
Menurutnya, dugaan keterlibatan CV Marlin membuat kliennya mendapat tanggapan negatif bahkan terancam tidak bisa ikut lelang. Informasi keterlibatan CV Marlin sendiri diperoleh media ini dari kepolisian.
Untuk itu, ia ingin agar CV Marlin tidak disangkut pautkan dengan kasus dugaan keracunan makanan itu. “Memang betul jika CV Marlin itu bergerak dalam bisnis kuliner, katering,” jelasnya.
Hanya saja, ia membenarkan jika sebelum kejadian ini memang CV Marlin yang mengelola katering makanan siswa SMAN 3 Unggulan, itu dimulai sekitar 2014 hingga 2015/2016 lalu.
Setelah itu. CV Marlin tidak lagi terlibat. Informasi yang diperolehnya, sekarang katering SMAN 3 Unggulan tidak lagi dengan sistem lelang. “Setahu saya sekarang ini sudah ada SPK (Surat Perintah Kerja) atas persetujuan Komite Sekolah dan pihak sekolah dan dikerjakan oleh Y,” tegasnya.
Sebelumnya, dikabarkan bahwa sekitar 37 siswa SMAN 3 Unggulan Tenggarong Seberang dilarikan ke UGD RSUD Aji Muhammad Parikesit karena diduga keracunan makanan setelah menyantap sarapan pada Kamis pagi.
Peristiwa keracunan ini bermula ketika 273 siswa di sekolah itu menyantap menu lontong sayur dengan lauk ikan tongkol. Sekitar 45 menit kemudian, beberapa siswa mengalami pusing, mual-mual, dan muka memerah.
Sementara mengenai keadaan enam siswa yang mendapati pengobatan di RSUD Aji Muhammad Parikesit dikabarkan membaik.
“Keenam siswa tersebut Alhamdulilah sudah baikan, kemungkinan bisa pulang dari Rumah Sakit ke asrama dalam waktu dekat ini,” kata Junijanto dikonfirmasi Koran Kaltim, Jum’at (10/8).
Ia menerangkan, dari keenam siswa tersebut, dua di antaranya memang telah sakit beberapa hari sebelum dilarikan ke RSUD AMP bersama dengan 31 siswa lainnya.
“Jadi tinggal enam siswa itu, yang lainnya sudah pulang setelah mendapat perawatan di UGD kemarin. Dua siswa itu memang sudah tidak enak badan dan sempat dirawat di UKS sekolah,” ujarnya.
Hasil uji laboratorium sampel makanan, kata Junijanto, baru akan diketahui dalam beberapa hari ke depan. “Yang penting ‘kan anak-anak sudah mulai pulih, sudah mulai sehat, soal hasilnya (uji lab, Red) itu nanti saja,” pungkasnya. (ami/rf218)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.