Kamis, 16/08/2018
Kamis, 16/08/2018
MENGENANG LUPA: Tugu Pahlawan di Kecamatan Muara Kaman. Di tempat inilah awal mula perjuangan Muso Bin Salim. ( heri / koran kaltim )
Kamis, 16/08/2018
MENGENANG LUPA: Tugu Pahlawan di Kecamatan Muara Kaman. Di tempat inilah awal mula perjuangan Muso Bin Salim. ( heri / koran kaltim )
Ia dikenal memiliki kemampuan memimpin yang baik. Semangatnya mampu membakar darah pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Pria hebat itu adalah Muso Bin Salim, Pahlawan dari Tanah Kutai.
BAGI warga Kutai Kartanegara, nama Muso Bin Salim tentu tak asing. Panglima Gerilya Kalimantan ini dikenal warga Kutai sebagai pahlawan yang ‘terlupakan’.
Saban perayaan HUT RI maupun Hari Pahlawan, nyaris tak ada peringatan untuk mendiang Muso, kecuali perayaan kecil dari keluarga dan masyarakat Muara Kaman--pusat kerajaan tertua Indonesia, di mana Sang Pahlawan dilahirkan.
“Kami mempersiapkan renungan suci, tabur bunga persiapan di makam maupun di kawasan tugu pahlawan,” kata Asminan Ramadhan, cucu Muso Bin Salim.
Minan mengisahkan, kakeknya menghakhiri karier dengan pangkat Letnan Dua (Letda). “Padahal beliau tak pernah mengenyam pendidikan militer. Pangkat itu diberikan atas perjuangan beliau mempertahankan kemerdekaan RI,” kata Minan.
Muso Bin Salim juga menerima penghargaan dari Menteri Pertahanan RI Sultan Hamengkubuono IX, yang diterimanya 2 Desember 1947. Kemudian penghargaan Pahlawan dari Presiden RI Soekarno pada 5 Juni 1960. Lalu ada Satya Lancana Perang Kemerdekaan 1 dan 2 dari Menteri Pertahanan RI, Ir Djuanda pada 5 Juni 1960.
“Jadi beliau ini Pahlawan Gerilya se-Kalimantan. Panglima perang bukan hanya se-Kaltim tapi se-Kalimantan. Jadi pelopor awalnya itu dari Kaltim, sehingga sampai ke Pulau Jawa itu,” terangnya.
Asnan menyangkan tidak adanya kepedulian pemerintah, khususnya Pemkab Kukar terhadap mendiang Muso Salim. “Jangankan perhatian khusus, penghargaan dengan keluarga besar pahlawan setiap acara peringatan Hari Pahlawan saja tidak ada, di situlah kita prihatin. Jadi kepedulian Pemda Kukar itu kalau dari persentase, dari 100 itu hanya 5 persen saja. Saya sudah sampaikan ke TNI melalui Danramil yang baru agar diperjuangkan kakek saya sebagai pahlawan nasional. Ini bukti surat pangkatnya, ini bukti lima penghargaan langsung dari Pak Karno, Menteri Pertahanan Hamengkubuwono dan Ir Djuanda,” harapnya. (hei)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.