Selasa, 11/07/2017

800 Narkotika Jenis Baru Bakal Serbu Indonesia

Selasa, 11/07/2017

Budi Waseso

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

800 Narkotika Jenis Baru Bakal Serbu Indonesia

Selasa, 11/07/2017

logo

Budi Waseso

JAKARTA - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Budi Waseso mengungkapkan 800 narkotika jenis baru akan masuk ke Indonesia. Rencana jahat para penjaja narkoba ini bisa terjadi jika tidak ada pencegahan dari pemerintah.

“Saat ini data sementara ada 655 jenis narkotika di dunia. Sudah masuk ke Indonesia ada 65 jenis. Namun data saya, ada 800 jenis narkotika siap masuk ke Indonesia cepat atau lambat. Tinggal tunggu saja kalau tidak ada pencegahan dan pemberantasan,” kata dia di Jakarta, Selasa (11/7).

Jenderal polisi yang akrab disapa Buwas itu juga menjelaskan mengenai peredaran narkotika di dunia dan di Indonesia termasuk modus penyelundupannya. Untuk itu, ia mengajak semua pihak serta setiap lembaga, kementerian dan masyarakat ikut terlibat dalam permasalahan narkotika.

“Caranya macam-macam masukannya (narkotika). Sekarang malah bisa dengan cara legal, misal masukan barang legal di dalamnya narkoba. Makanya kementerian perindustrian, perdagangan, imigrasi, bea cukai harus waspada itu yang memang mereka memasukkan secara legal. Impor barang legal tapi isinya narkotika,” ujar Buwas.

Ia pun menyoroti pemerintah yang belum serius menghadapi bahaya peredaran narkotika. Padahal Presiden Joko Widodo sudah menyatakan bahwa Indonesia darurat narkoba dan menyerukan perang terhadap narkotika.

“Kita semua belum ada komitmen, konsekuen dan tidak konsisten dalam pemberantasan narkotika,” ucapnya.

Bahkan, menurutnya, selama ini terkesan tugas memerangi narkotika hanya dilakukan oleh pihak BNN saja. Padahal menurutnya, setiap lembaga dan instansi pemerintah mempunyai peran serta memberantas kejahatan yang sudah dikategorikan extra ordinary crime tersebut.

“Masalah narkotika masalah semua. Tidak usah nunggu BNN. Kalau bisa lakukan ya lakukanlah. Kalau saya sudah buat buku untuk dimasukkan kurikulum ke SD, SMP dan SMA lengkap dan itu bukan main-main karena mendatangkan ahli. Tapi begitu jadi karena kita tidak punya anggaran dan memang bukan wewenang kita ya kita kasih ke kementerian yang membidangi,” katanya menjelaskan.

“Tapi tidak jalan sampai hari ini. Itu adalah wujud tidak serius dan tidak penting masalah narkotika. Kita harus punya komitmen bahwa narkoba itu ancaman bangsa kita,” lanjut dia.

Kampanye Massal

BNN juga melakukan edukasi di situs-situs online terkait bahaya narkotika. Bahkan pihak BNN mengajak sejumlah figur publik untuk mengampanyekan bahaya narkotika untuk kalangan artis dan masyarakat.

“Bahkan ada pengusaha peduli, membuat dalam sebuah cerita animasi di televisi ada saya yang bicarakan masalah narkotika. Kalau bayar, saya tidak punya uang. Makanya semua harus peduli,” ucapnya.

Memaknai kata perang terhadap narkotika, ia pun pernah menyarankan agar melibatkan pihak TNI. Sebab, menurutnya, para bandar dan pengedar bisa disejajarkan dengan para musuh negara yang bisa merusak bangsa.

“Kalau TNI lakukan penindakan malah dibilang tidak dilindungi UU dan pelanggaran HAM. Padahal dilakukan kepada musuh negara dan menghabiskan generasi muda,” kata Buwas. (vvi)

800 Narkotika Jenis Baru Bakal Serbu Indonesia

Selasa, 11/07/2017

Budi Waseso

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.