Selasa, 29/01/2019

IRT Geser PSK dari Daftar Orang Paling Rentan HIV, Samarinda Tertinggi

Selasa, 29/01/2019

Ilustrasi / nursebuff.com

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

IRT Geser PSK dari Daftar Orang Paling Rentan HIV, Samarinda Tertinggi

Selasa, 29/01/2019

logo

Ilustrasi / nursebuff.com

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Temuan baru atas penderita Human Immunodeficiency Virus dan Acquired Immuno Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Kaltim cukup mencengangkan. Berdasarkan layanan pemeriksaan tahun 2018, ada pergeseran jumlah penderita penyakit mematikan itu. Sebelumnya, pekerja seks komersial (PSK), warga binaan Lapas dan Rutan, penderita TBC, transgender, gay/homoseksual, menjadi penyumbang terbesar jumlah Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). Kini daftar itu berubah. Hasil pemeriksaan terakhir justru menunjukkan ibu rumah tangga (IRT) yang sangat berpotensi terjangkit HIV/AIDS.

Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, Soeharsono mengungkap

kebanyakan IRT yakin tak akan terjangkit penyakit yag belum ada obatnya itu. Namun, perilaku pasangan hidup di luar rumah membuat potensi terjangkit tanpa mereka sadari. Jika ibu terjangkit, bayi yang dikandung dipastikan turut tertular.

“Perilaku adalah aspek penting dari pencegahan penularan,” kata Soeharsono.

Survei itu pula mengungkap, justru kelompok transgender, gay/homoseksual kini potensinya bisa ditekan. “Kelompok ini justru paling paham pencegahan,” sebutnya. 

Di antara sesamanya, sudah ada semacam aturan umum yang mengharuskan mereka paham dan wajib melakukan tindakan pencegahan.

Hasil temuan Dinkes Kaltim, penderita di Kota Samarinda, tetap tertinggi. Berdasarkan layanan pemeriksaan, hingga akhir 2018 lalu penderita HIV/AIDS di Kaltim sudah mencapai 7.644 orang. Kota Samarinda penyumbang tertinggi, 529 orang dari jumlah total 3.688 yang terdeteksi HIV. Jumlah itu lebih sedikit dari angka tahun sebelumnya, 581 orang. Selanjutnya Kota Balikpapan dan Kabupaten Kukar. Paling sedikit Kabupaten Mahulu 2 orang, diikuti PPU dan Paser masing-masing 17 orang. (Lihat grafis)

“Jumlah itu pasti akan bertambah seiring semakin meluasnya cakupan pemeriksaan,” Soeharsono.

Angka 7.644 itu, Menurut Soeharsono, berdasarkan data penyebaran mencakup seluruh kabupaten dan kota sejak 1993 sampai 2018. 

Kementerian Kesehatan punya estimasi yang jauh lebih besar. Diprediksi sebanyak 13.856 warga Kaltim berpotensi terinfeksi HIV/AIDS. “Estimasi itu berdasarkan data regular terkait populasi, kondisi daerah, perilaku dan data lainnya. Jadi, angka 7.644 hanya jumlah yang sudah terdeteksi. Sebenarnya, masih banyak yang belum terdeteksi,” katanya.

Menurut dia, angka temuan Dinkes Kaltim hanya 8 persen dari perkiraan total estimasi. Artinya, masih banyak ODHA yang belum terdata.

Pendekatan pada kelompok yang berpotensi tertular, Dinkes didukung dua LSM penjangkau, PKBI yang sudah dilatih mensurvei, mendata dan mengarahkan warga memeriksakan kondisinya terkait HIV termasuk pengguna narkoba. Kemudian ada LSM Mahakam Plus yang bergerak lebih kepada Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) untuk terus berobat atau mendapatkan referensi ODHA lainnya. 

“Dari mereka inilah jangkauan untuk pemeriksaan semakin luas. Pendekatan mereka juga berbeda,” jelasnya.

Kondisi itu juga yang kini lebih memudahkan proses layanan pemeriksaan. Lebih terbukanya informasi lewat media online dan medsos, terkait penanganan dan penkanan HIV AIDS, membuat mereka yang berpotensi ODHA banyak yang sukarela memeriksakan diri. 


Penulis: Adi Abdian

Editor: Muh. Huldi

IRT Geser PSK dari Daftar Orang Paling Rentan HIV, Samarinda Tertinggi

Selasa, 29/01/2019

Ilustrasi / nursebuff.com

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.