Selasa, 05/02/2019
Selasa, 05/02/2019
Suasana klenteng Thien Ie Kong menyambut tahun baru Imlek. Saban tahun, jumlah jamaah yang sembahyang di klenteng ini semakin meningkat ( Eta / korankaltim)
Selasa, 05/02/2019
Suasana klenteng Thien Ie Kong menyambut tahun baru Imlek. Saban tahun, jumlah jamaah yang sembahyang di klenteng ini semakin meningkat ( Eta / korankaltim)
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Tahun baru dalam kalender China jatuh pada Selasa (5/1) hari ini. Tahun ini disebut tahunnya Shio Babi Tanah.
Menurut petugas seksi ibadah Thien Ie Kong Samarinda, Chin Phin, Imlek kali ini dimaknai sebagai pergantian musim dari musim kemarau ke musim semi.
Menginjak bilangan 2.570 tahun ini, shio Babi Tanah erat kaitannya dengan kondisi kesehatan dan usaha perekonomian.
“Sebenarnya setiap shio itu bagus, tapi kalau shio Babi Tanah ini memang lebih ke menjaga keseimbangan,” ucap Chin Phin.
Tapi ia juga mengingatkan bahwa terkait perkembangan usaha atau bisnis tetap dikembalikan ke masing-masing individu.
Menurut penjelasannya, setiap tahun jumlah umat yang ikut bersembahyang bersama terus mengalami peningkatan. Biasanya para umat akan beribadah secara mandiri dulu di rumah, mendoakan para leluhur mereka. Kemudian berangkat ke klenteng untuk sembahyang penyambutan tahun baru.
“Ada beberapa kelengkapan yang kita siapkan untuk Imlek, mulai dari tebu, buah-buahan seperti nanas, jeruk bali dan lain-lain,” ucapnya.
Tebu dimaknai sebagai lambang rezeki yang berkepanjangan, sedang nanas dimaknai sebagai sisik naga yang akan selalu membawa keberuntungan bagi etnis Tionghoa.
Rangkaian tahun baru Imlek ini masih akan terus berlangsung hingga minggu kedua. Pada akhir rangkaian akan diadakan pertunjukan-pertunjukan yang biasanya kita kenal dengan Cap Go Meh.
Penulis: Eta
Editor: Huldi Amal
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.