Senin, 25/03/2019

Video Demo Mahasiswa Tolak Pabrik semen Berujung Ricuh

Senin, 25/03/2019

Demo mahasiswa di depan kantor gubernur berakhir ricuh hingga bakar ban ( ricardo / korankaltim.com)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Video Demo Mahasiswa Tolak Pabrik semen Berujung Ricuh

Senin, 25/03/2019

logo

Demo mahasiswa di depan kantor gubernur berakhir ricuh hingga bakar ban ( ricardo / korankaltim.com)

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Aksi demonstrasi damai yang awalnya digaungkan ratusan mahasiswa dari  54 organisasi se-Kaltim, yang tergabung dalam dalam Aliansi Masyarakat Peduli Karst Kaltim (AMPK) berujung ricuh Senin (25/3/2019)  sekitar pukul 11.30 WITA.

Awalnya, mahasiswa dari Balikpapan, Kutai Kartanegara dan Kutai Timur serta Samarinda yang jumlahnya mencapai 500 orang itu berkumpul di  Taman Samarendah menuju Kantor Gubernur Kaltim di Jalan Gajahmada. Mereka menggelar aksi jalan mundur dari titik kumpul ke kantor gubernur tersebut dengan maksud menyindir Isran Noor sebagai kepala daerah yang berpikir mundur karena sepakat dengan Pemerintahan Zheijang, China dan Hongshi Holdi Groups untuk membangn pabrik semen di Karst Sangkulirang, Mangkalihat Kabupaten Kutai Timur dan Berau pada 15 Maret 2019 lalu. 

Namun aksi mahasiswa berlanjut dengan lemparan batu ke arah kantor gubernur yang mengenai polisi serta awak media yang melakukan peliputan. Petugas kepolisian dibantu Satpol PP pun bergerak meredam aksi lempar batu itu. Aksi saling dorong antara mahasiswa dengan aparat menyebabkan seorang mahasiswa terluka yaitu Kader HMI Balikpapan bernama Deri Setiawan Saputra dan langsung dilarikan ke rumah sakit.

"Kami menolak tegas adanya pembangunan pabrik semen, dan menuntut Pemprov harus berpihak terhadap ekonomi terbarukan, lingkungan dan kesejahteraan masyarakat," ucap Humas Aksi Andi Muhammad Akbar.

Rencana pembangunan karst itu menurut Akbar bisa jadi kabar duka untuk Kaltim karena berpuluh-puluh tahun penghancuran ruang hidup atas ekosistem yang ada, mulai dari perusahaan kayu yang membabat habis hutan, minyak, gas dan pertambangan yang telah menelan 32 korban jiwa. “Artinya Isran Noor gagal memimpin Kaltim karena logikanya yang dibangun kesejahteraan rakyat tapi nyatanya  diserahkan semua kepada investor asing, ini hanyalah dagelan politik Isran Noor, tidak mencerminkan dirinya sebagai pemimpin,"tegas Akbar.

Akbar bahkan menyebut Isran Noor lebih senang bertemu dengan investor asing, dibandingkan dengan masyarakat Kaltim. "Karena itu kami dari AMPK menolak tegas adanya pembangunan pabrik semen dan gubernur harus segera mencabut IUP (Ijin Usaha Pertambangan) di Kaltim, khususnya Sangkulirang, Mangkalihat," pungkas Akbar. (*)


Penulis : Richardo

Editor: ASpian Nur



Video Demo Mahasiswa Tolak Pabrik semen Berujung Ricuh

Senin, 25/03/2019

Demo mahasiswa di depan kantor gubernur berakhir ricuh hingga bakar ban ( ricardo / korankaltim.com)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.