Sabtu, 27/04/2019

Kembali Telan Korban, Sudah 33 Nyawa Melayang Akibat Lubang Tambang

Sabtu, 27/04/2019

Ilustrasi lubang tambang

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Kembali Telan Korban, Sudah 33 Nyawa Melayang Akibat Lubang Tambang

Sabtu, 27/04/2019

logo

Ilustrasi lubang tambang

KORANKALTIM.COM,TENGGARONG - Lubang bekas tambang batu bara kembali  memakan korban. Kali ini, korbannya Rizki Nur Aulia,  pelajar kelas II SMP di Desa Bunga Jadi, Kecamatan Muara Kanam, Kutai Kartanegara, pada Minggu (21/4).

Anak kedua pasangan Wiyono dan Sri Rahayu ini ditemukan tewas setelah sebelumnya bersama dengan empat temannya bermain di sekitar lubang tambang. 

Kejadian nahas ini menambah daftar panjang korban tewas di lubang-lubang tambang batu bara di Kaltim. Bertambah menjadi 33 orang sejak tahun 2011.

Berdasarkan penelusuran Jatam Kaltim, lokasi tenggelamnya Rizki diduga berada di konsesi tambang milik PT Mandala Usaha Tambang Utama. Perusahaan ini memegang dua konsesi tambang dari Pemkab Kukar  dengan luas masing-masing 616, 00 hektare dan 1.059, 00 hektare.

Letak lubang tambang di mana korban tenggelam pun hanya berjarak sekitar 57 meter dari jalan umum. 

Lubang tambang itu sudah hampir tiga tahun ditinggalkan perusahaan. 

Dinamisator Jatam Kaltim, Pradarma Rupang mengatakan, tenggelamnya Rizki tak terlepas dari sikap pemerintah, baik daerah maupun pusat yang tidak bertanggungjawab, membiarkan lubang-lubang menganga tanpa rehabilitasi dan penegakan hukum. 

“Padahal, ribuan lubang tambang ini bak bom waktu yang kapan saja bisa menimpa siapa pun, apalagi jarak dengan pemukiman warga dan fasilitas publik seperti sekolah sangat dekat,” kata Rupang melalui rilis yang diterima pada Jumat (26/4). 

Menurut Rupang, sejak Isran Noor dan Hadi Mulyadi menjabat Hubernur dan Wakil Gubernur Kaltim, tercatat sudah empat orang yang tewas di lubang tambang. Jatam menilai, Isran dan Hadi tak tak serius mengoreksi kebijakan kepala daerah terdahulu.

Kepolisian juga dianggap demikian. Sepanjang kasus anak tenggelam di lubang tambang, tak ada penegakan hukum yang tegas.  

“Begitu juga dengan pemerintah pusat. Pakta Integritas yang di diinisiasi Kantor Staf Presiden (KSP), yang melibatkan beberapa stakeholder terkait, termasuk ditandatangani 125 Kepala Teknik Tambang terbukti mandul,” cetusnya.

Rupang juga menyebut empat kali kunjungan Presiden Joko Widodo ke Kaltim juga tak berdampak pada terselesaikannya kasus-kasus kematian anak di lubang tambang.


Penulis: */rusdianto

Editor: M. Huldi

Kembali Telan Korban, Sudah 33 Nyawa Melayang Akibat Lubang Tambang

Sabtu, 27/04/2019

Ilustrasi lubang tambang

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.