Kamis, 20/07/2017

Lurah Buluminung Melapor ke DPU Kaltim

Kamis, 20/07/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Lurah Buluminung Melapor ke DPU Kaltim

Kamis, 20/07/2017

logo

SAMARINDA – Lurah Buluminung, Penajam Paser Utara (PPU) Amirul Febrianto menemui Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kaltim, Joko Setiono untuk melaporkan kerusakan jalan di kilometer 38 Muara-Semoi-Sepaku-Petung, Kamis (20/7). Jalan itu sudah beberapa hari diblokir oleh masyarakat setempat. 

Joko Setiono mengatakan, Amirul Febrianto datang bersama Sekretaris Kelurahan Buluminung Gamaliel Abimanyu. Mereka melaporkan kondisi kerusakan jalan sehingga membuat masyarakat di wilayah itu nekat memblokir jalan. Lurah juga melampirkan bukti data dan foto kerusakan jalan tersebut. 

“Apa yang disampaikan Lurah memang benar seperti yang beredar,” ujar Joko di konfirmasi Koran Kaltim.

Menurut Joko Setiono, jalan Semoi-Sepaku-Petung pernah diperbaiki pada Desember 2012 lalu dengan konstruksi flexibel pavement (Aspalt).  Namun tak lama kemudian, jalan itu kembali rusak karena kerap dilintasi oleh kendaraan overload. Jalan itu mestinya tak dilintasi kendaraan di atas 8 ton. 

“Pada 2013-2014  ada pemeliharaan, tapi kecil sekali karena minimnya dana.  Sehingga kerusakan semakin bertambah sampai lubang-lubang makin besar,” paparnya.

Lalu, pada 2015, pemerintah memprogramkan untuk pekerjaan rigid pavement (beton padat) agar kuat dilintasi kendaraan di atas tonase 8 ton. Namun, pengerjaan ini lambat karena biaya yang mahal. Di mana rata-rata harga satuan per kilometer konstruksi rigid pavement dengan lebar 7 meter dan tebal 28 centimeter menghabiskan dana Rp9-9,5 miliar.  

Sementara untuk aspalt biayanya lebih murah. Dengan dana Rp10 miliar saja, pengerjaan bisa untuk  5 sampai 6 kilometer.   “Tapi dengan kondisi itu, mau tidak mau harus rigid pavement, karena yang lewat itu berat semua.  Apalagi sekarang musim panen sawit, kendaraan hilir mudik. Kami terus upayakan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). Tahun  2015, 2016, dan 2017 ini dengan program DAK, dengan rigid pavemnt dalam penyelesaian Semoi-Sepaku-Petung.  Mudah-mudahan di APBD Perubahan atau di APBN Perubahan kami dapat kucuran dana lagi,” jelas Joko. (rs)


Lurah Buluminung Melapor ke DPU Kaltim

Kamis, 20/07/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.