Rabu, 13/11/2019
Rabu, 13/11/2019
Wakil Wali Kota Balikpapan, Rahmad Masud
Rabu, 13/11/2019
Wakil Wali Kota Balikpapan, Rahmad Masud
KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN – Pemkot Balikpapan mengaku kecolongan terkait terselenggaranya event menari yang identik dengan perilaku LGBT di sejumlah mal di Balikpapan.
Di mana event tersebut mempertontonkan tarian yang dilakukan oleh laki-laki akan tetapi baju dan gestur dalam menari tersebut mirip perempuan.
Seperti pertunjukan berlokasi di Mall Pentacity Balikpapan Super Blok (BSB) pada Sabtu (9/11) lalu.
“Ya kalau kecolongan bisa dibilang iya, yang jelas sudah ada penyampaian beberapa waktu lalu terhadap manajemen pengelola mal Pentacity untuk tidak melaksanakan kegiatan yang akan mengganggu kondusivitas Balikpapan. Saya berharap jangan terulang lagi,” ungkap Wakil Wali Kota Balikpapan Rahmad Masud, Selasa (12/11).
Menurutnya, pertunjukan tersebut dapat mengundang reaksi masyarakat Balikpapan yang dapat berimplikasi pada terganggunya kondusivitas.
“Kami juga akan sampaikan hal seperti ini harus menghargai apalagi Balikpapan dengan slogan Madinatul Iman. Kondusifnya Balikpapan harus dijaga di tengah kota akan menjadi kota penyangga Ibu Kota Negara (IKN) tentu itu menjadi prioritas untuk menjaga kondusifitas kota,”ujarnya.
Dia meminta kepada masyarakat untuk tidak melakukan tindakan yang dapat berakibat hukum. “Saya mengimbau kepada semua pihak untuk dapat menahan diri jangan sampai melakukan sesuatu yang juga melanggar aturan atau hukum yang berdampak tidak kondusifnya Balikpapan,”jelasnya.
Rahmad menambahkan, Pemkot Balikpapan tidak segan-segan memberikan sanksi kepada pengelola mal di Balikpapan yang kembali nekat menyelenggarakan kegiatan serupa.
“Sanksi kita lihat sejauh mana ini masih konfirmasi pihak pengelola. Secara pribadi maupun kelembagaan kami sangat kecewa,” tandasnya.
Penulis: */Yudi Hadi
Editor: M. Huldi
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.