Sabtu, 25/01/2020

BMKG: Waspada Bencana Hidrometeorologi

Sabtu, 25/01/2020

Akhir-akhir ini cuaca di Kota Balikpapan cenderung panas meski masih dalam fase musim penghujan. ( Foto: hendra/korankaltimcom)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

BMKG: Waspada Bencana Hidrometeorologi

Sabtu, 25/01/2020

logo

Akhir-akhir ini cuaca di Kota Balikpapan cenderung panas meski masih dalam fase musim penghujan. ( Foto: hendra/korankaltimcom)

KORANKAKTIM.COM, BALIKPAPAN - Sejatinya musim penghujan berlangsung hingga Juli 2020. Namun kondisi cuaca di Kota Balikpapan tak menentu. Bahkan cenderung kering.

Hujan jarang mengguyur. Kalau pun hujan, intensitasnya tidak sederas saat akhir Desember dan awal Januari 2020.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut Balikpapan kini masuk ke fase kering sampai Maret mendatang.

“Secara umum wilayah di Indonesia masih periode musim hujan, tapi untuk Balikpapan justru mulai memasuki fase kering,” kata Kepala BMKG Balikpapan, Ibnu Sulistyono, Jumat (24/1).

Kondisi itu disebabkan berkurangnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO). Fenomena yang mengacu pada sebuah pola osilasi awan konveksi. Sehingga dapat menimbulkan hujan dalam intensitas sedang-lebat.

“Jadi panas belakangan dirasakan akibat fenomena MJO yang mulai beralih. Sebenarnya secara normal curah hujan bulanan akan berkurang mulai Februari sampai Maret,” jelasnya.

Kendati begitu, BMKG memperkirakan curah hujan kembali mengalami peningkatan sekitar April atau Mei sampai Juli 2020. 

“Nanti akan kembali mengalami curah hujan yang tinggi,” ujarnya. BMKG memperingatkan pula agar waspada terhadap bencana hidrometerologi meski curah hujan pada fase bulan tersebut tidak akan setinggi Desember dan awal Januari lalu. 

“Sebab masih berada pada periode musim hujan,” jelasnya. Sebagai informasi, hidrometeorologi adalah bencana yang diakibatkan oleh parameter-parameter meteorologi. Diantaranya hujan, kelembaban, temperatur, angin.

Sementara bencana hidrometeorologi contohnya kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, El Nino, La Nina, longsor, tornado, angin puyuh, topan serta angin puting beliung. Termasuk gelombang dingin dan gelombang panas.

Sementara terkait kelembaban udara di wilayah Kalimantan Timur dan Utara, Ibnu melanjutkan, juga relatif kering. Selain itu, hujan masih belum akan turun hingga dasarian tiga bulan Januari 2020. 

“Curah hujan juga kurang khususnya di perairan bagian timur dan utara Kaltim. Gelombang laut bisa sampai 2 meter di tengah laut pada 2 hari ke depan,” tandas Ibnu. 


Penulis: */Hendra

Editor: M. Huldi

BMKG: Waspada Bencana Hidrometeorologi

Sabtu, 25/01/2020

Akhir-akhir ini cuaca di Kota Balikpapan cenderung panas meski masih dalam fase musim penghujan. ( Foto: hendra/korankaltimcom)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.