Penulis: Pemimpin Redaksi Koran Kaltim/Ketua PWI Kutai Kartanegara

RENCANA pembangunan ibu kota negara baru di Kalimantan Timur turut menjadi tantangan besar bagi insan pers di Odah Etam. Kompetensi wartawan dan institusi pers harus berbenah. 

Sejak rencana pemindahan ibu kota negara diumumkan Presiden Joko Widodo pada 26 Agustus 2019 lalu, semua pihak dibuat sibuk. Pejabat hilir mudik mengunjungi Kaltim, khususnya Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara--lokasi baru ibu kota. 

Pemerintah daerah juga demikian. Kunjungan ke Jakarta meningkat, kebijakan mendukung ibu kota negara dibuat, dan institusi keamanan berangsur naik kelas. Itu sebagian contoh kecil yang terjadi. 

Di tubuh institusi pers, perubahan juga mau tak mau harus dilakukan. Kualitas wartawan ditingkatkan, baik melalui pelatihan maupun uji kompetensi garapan organisasi pers. Hal yang lebih besar, legalitas terhadap perusahaan pers dikejar. 

Namun, di balik segala persiapan menuju “media ibu kota” itu, pers harus tetap berpegang teguh pada esensinya: menjadi alat perjuangan membangun demokrasi. 

Semangat menyebarkan informasi yang mencerdaskan harus terus dilakukan. Perlawanan terhadap berita bohong (hoax) juga harus dimasifkan.  

Karya pers harus tetap menjadi referensi dan konsumsi yang menyehatkan bangsa. Selamat Hari Pers Nasional, 9 Februari 2020.