Minggu, 30/07/2017

trans studio jangan diributkan lagi

Minggu, 30/07/2017

MoU Transtudio: Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak bersama Chairul Tanjung (owner CT Corpora) menyaksikan penandatanganan kerjasama pembangunan Trans Studio di Samarinda.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

trans studio jangan diributkan lagi

Minggu, 30/07/2017

logo

MoU Transtudio: Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak bersama Chairul Tanjung (owner CT Corpora) menyaksikan penandatanganan kerjasama pembangunan Trans Studio di Samarinda.

SAMARINDA - Lambat laun perjalanan pembanunan pusat belanja dan hiburan, Trans Studio di Samarinda menunjukkan progres positif. Sempat tersendat karena polemik berkepanjangan antara DPRD dan Pemprov Kaltim, tiba-tiba kabar lain menyeruak. Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak dengan Chairul Tanjung, pemilik CT Corpora meneken kerjasama pembangunannya.

Tersendatnya proses pembangunan kala itu, disebutkan Ketua Komisi II DPRD KAltim, Edy Kurniawan karena lambatnya Pemprov Kaltim menerbitkan legalitas pembebasan aset daerah, dan penggunaan lahan eks Hotel Lamin di Jl Bhayangkara Samarinda, sebagai bentuk penyertaan modal terhadap Perusda Melati Bhakti Satya (MBS), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebagai kepanjangan tangan Pemprov Kaltim.  

Penandatanganan kerjasama antara Gubernur Awang Faroek dengan Chairul Tanjung (CT) itu dilaksanakan pada Jumat (28/7) lalu di Jakarta. Dengan kemajuan tahapan penandatangan kerjasama yang dianggap Awang Faroek sudah tinggal menunggu waktu pengejaannya. Awang pun meminta kisruh yang terjadi sebelumnya tidak terulang untuk kali ini.

“Saya mohon dukungan rakyat, jangan lagi ada polemik terutama di media, sudah putus PKS antara PT MBS pimpinan Agus Dwitarto, holding kita adalah dipimpin Agus seorang profesional, jadi kerjasamanya sudah pasti,” ujarnya ditemui Koran Kaltim usai meresmikan Gedung Sekretariat Bersama Forum Kebangsaan di Samarinda, Minggu (30/7) kemarin.

Pembangunan wahana di Kota Tepian ini digadang bakal menjadi trans studio terbesar di Indonesia. Sesuai rencana, peletakan batu pertama, penanda dimulainya proyek, akan dilaksanakan pada pertengahan Agustus 2017.  Bahkan, lanjut Awang pembangunannya di target rampung dalam waktu 10 bulan saja.  

Seperti diketahui, sarana hiburan yang ditunggu-tunggu masyarakat Kaltim itu, sempat tersendat di Komisi II DPRD Kaltim, namun legislator Karang Paci telah menyelesaikan kewenangannya, dengan memberikan persetujuan terhadap pembebasan aset daerah berupa lahan eks Lamin Etam dan persetujuan penambahan penyertaan modal terhadap Perusda PT MBS. 

“Bulan Agustus tahun ini akan dimulai pembangunannya, ground breaking 17 Agustus nanti,  sekarang sudah bisa dilihat di sana, sudah land clearing,” kata Awang Faroek.

Dalam kerjasama yang sudah diteken itu, Awang Faroek menyebutkan lokasi pembangunan tetap di atas lahan di Jl Bhayangkara. Bentuk kerjasamanya menurut Aang Froek businese to businese; yang membangun gedung MBS nanti CT Corps yang mengisi. 

“Di Samarinda bakal jadi yang terbesar di Indonesia, itu ucapan dari Pak CT, dilihat dari luasannya,” papar Awang Faroek.

Sementara untuk lama pengerjaannya, Awang mengatakan tergantung yang memenangkan tender. “Target pengerjaan 10 bulan, itu pak CT bilang tergantung dari siapa yang menang tendernya,” imbuhnya.

Untuk membahas hal tersebut, rencananya hari ini gubernur akan mengumpulkan pihak terkait seperti DPRD Kaltim, Perusda dan lainnya. “Besok ada pertemuan dengan wali kota, dan stake holder. Pemeberitahuan, terkait dukungan yang berkaitan dengan kewenangan wali kota, kalau kewenangan provinsi sudah clear, kan aneh kalau transtudio di Samarinda tapi tidak didukung oleh wali kota,” tuturnya.

“Tak perlu berpolemik lagi, itu bisa membuat keraguan investor, yang penting bagi saya studio itu bisa jadi dan menguntungkan bagi Kaltim,” tambah dia.

Rencana dibangunnya trans studio mendapat respon positif dari Pemerintah Kota Samarinda.”Di sini Pemkot Samarinda memfasilitasi perijinan, jika mereka mengajukan perijinan, pasti akan kita proses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.” ujar Nusyirwan Ismail, Wakil Wali Kota Samarinda saat ditemui media ini pada saat menghadiri peresmian gedung Sekertariat bersama Forum kebangsaan Kaltim, Jalan Ki Hajar Dewantara Komplek Unmul, Minggu (30/7) kemarin.

Ia juga mengingatkan posisi Trans Studio di Jalan Bayangkara tersebut tentu perlu ada kajian tentang Amdal, baik Amdal lingkungan, Amdal Bangunan maupun Amdal lalu lintas. sepengetahuanNusyirwan yang belum layak adalah Amdal lalu lintas. Sebagaimana diketahui bersama, lokasi rencana pembangunan Trans Studio di Jalan Bayangkara merupakan jalur padat dalam kota.

Prinsipnya kata Nusyirwan jika semua amdal sudah layak, Pemot Samarinda memberikan perijinan dan akan mempermudah prosesnya. Pemkot Samarinda tidak ingin sampai ketika sudah berdiri namun terjadi bermasalah. “Jadi harus tuntas semua di depan daripada bermasalah dibelakang nanti,” ujarnya.

untuk diketahui pembangunan mega proyek ini menggunakan dana BUMD, sedangkan pihak perusaan hanya menyewa saja.

Informasi diterima media ini, sedianya setelah mengalami perubahan mekanisme kerjasama, juga terjadi perubahan terhadap nama wahana yang akan di bangun, yakni menjadi Transmart Kaltim. (rs/fp717)


trans studio jangan diributkan lagi

Minggu, 30/07/2017

MoU Transtudio: Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak bersama Chairul Tanjung (owner CT Corpora) menyaksikan penandatanganan kerjasama pembangunan Trans Studio di Samarinda.

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.