Senin, 11/09/2017

Sepuluh Tahun Lahirkan Generasi dengan Tiga Bahasa

Senin, 11/09/2017

WALIKOTA Samarinda Syaharie Jaang bersama Pengurus Yayasan Dharma Bhakti Samarinda memotong kue HUT Sekolah Nasional 3 Bahasa, Sabtu (9/9) lalu.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Sepuluh Tahun Lahirkan Generasi dengan Tiga Bahasa

Senin, 11/09/2017

logo

WALIKOTA Samarinda Syaharie Jaang bersama Pengurus Yayasan Dharma Bhakti Samarinda memotong kue HUT Sekolah Nasional 3 Bahasa, Sabtu (9/9) lalu.

SAMARINDA - Walikota Samarinda Syaharie Jaang mengatakan di era persaingan global kemampuan berbahasa asing sangat diperlukan.  Ia menyebut, kemampuan berbahasa Mandarin dan bahasa Inggris menjadi salah satu modal penting.

  Bukan tanpa alasan, kedua bahasa tersebut menurut Jaang, sudah menjadi bahasa yang lazim digunakan di berbagai pelosok dunia untuk berbagai kepentingan.

“Saat sekarang ini bahasa Mandarin khususnya, tidak hanya di gunakan di kalangan masyarakat Tiongkok saja, tapi penggunannya sudah menyebar hingga ke ranah bisnis, teknik dan pendidikan. Dan tidak hanya di Asia, tapi juga di Eropa dan Amerika,” ujar Jaang ditemui Koran Kaltim saat menghadiri HUT ke 10 Sekolah Nasional 3 Bahasa Dharma Bhakti Samarinda, Sabtu (9/9) lalu.

Untuk itu, ia mengapresiasi eksistensi Sekolah Nasional 3 Bahasa Dharma Bhakti Samarinda yang selama 10 tahun turut membantu melahirkan generasi dan sumber daya manusia lokal yang berdaya saing, khususnya dengan bekal kemapuan berbahasa.

“Tapi selain bahasa mereka juga menanamkan tentang etika moral dan cinta tanah air, ini bagus ya.  Karena kan mereka (Sekolah 3 bahasa) identik dengan komunitas Tionghoa,” papar Jaang.

Ketua Yayasan Dharma Bhakti Samarinda Maslan Tansi mengatakan, selama satu dasawarsa kehadiran Sekolah Nasional 3 Bahasa Dharma Bahkti memiliki keragaman budaya dan etnis, sekolah berlokasi di Jl Sultan Alimudin tersebut selalu berharap bahwa dalam kegiatan pendidikan dilakukan semata untuk mewujudkan cita-cita  mencerdaskan kehidupan bangsa.

Dalam hal ini, lanjut Maslan Sekolah Nasional 3 Bahasa memiliki kekhususan dalam pendidikan kemampuan berbahasa.

“Jadi 3 bahasa itu bukan muatan lokal, tapi full selama proses belajar mengajar. Diluar itu, kemampuan akademik siswa juga tak dikesampingkan, dalam bingkai pendidikan yang berbasis moral dan etika serta cinta terhadap tanah air,” ujarnya.

Selanjutnya ia juga menyampaikan bahwa keberadaan Sekolah Nasional 3 Bahasa adalah milik semua masyarakat Samarinda.  Tidak terbatas untuk kalangan Tionghoa saja. Karenanya, kata dia dalam kelembagaan tersebut sekolah menggunakan sistem yayasan yang tak terikat pada suku, etnis atau kelompok apapun.  

“Yayasan ini kan bukan paguyuban, jadi kami bertanggung jawab kepada masyarakat, dan kami diberikan dukungan yang sangat baik dari pemerintah,” urainya.

Kegiatan perayaan HUT Sekolah Nasional 3 Bahasa Dharma Bahkati Samarinda berlangsung meriah di Ball Room Mal Samarinda Central Plaza.  Ketua Panitia Helmina Limmanto menjelaskan, tak kurang seribu undangan hadir.

 Dalam acara juga ada penampilan para siswa dari jenjang Kelompok Bermain (KB), TK, SD dan SMP.  Berbagai penampilan dari siswa seperti tarian, nyanyian dan puisi sampai kaligrafi berhasil memukau para undangan. 

“Total ada 220 penampil dari siswa, dan kami juga memberi penghargaan dengan beberapa kategori sebanyak 83 orang penerima penghargaan,” ungkap Helmina. (rs)


Sepuluh Tahun Lahirkan Generasi dengan Tiga Bahasa

Senin, 11/09/2017

WALIKOTA Samarinda Syaharie Jaang bersama Pengurus Yayasan Dharma Bhakti Samarinda memotong kue HUT Sekolah Nasional 3 Bahasa, Sabtu (9/9) lalu.

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.