SAMARINDA – Setelah melakukan uji beban pada Januari lalu, Tim KKJTJ (Komisi Keamanan Jembatan Terowongan dan Jalan) dari Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) kembali menguji perangkat Jembatan Mahkota II, Senin (16/10). 

Seperti yang diketahui sebelumnya, pada uji beban lalu KKJTJ meminta Pemkot Samarinda memasang sensor kabel guna mengetahui tekanan yang menghasilkan getaran jembatan yang dihasilkan dari lalu lintas kendaraan.

Usai diuji, Konsultan Proyek Mahkota II, Taufik Reynaldi mengatakan hasil uji sensor berjalan mulus dan mendapatkan pengakuan menggemberikan dari tim KKJTJ.

“Mereka (KKJTJ) bilang hasilnya secara keseluruhan sudah bagus. Namun tetap saja kami harus menunggu hasil resminya dari mereka,” kata Taufik, Senin (16/10).

Selebihnya ia menyebutkan dalam pengujian sensor yang terpasang pada 136 kabel jembatan, juga dilakukan dengan teknik yang sama pada pengujian beban sebelumnya. 

“Sama saja menggunakan truk bermuatan 25 ton sebanyak dua unit yang dilewatkan secara bersamaan. Namun yang menentukan maksimal tekanannya semua tadi dari KKJTJ makanya untuk keputusannya apakah bisa dibuka terus menerus atau tidak, masih menunggu keputusan dari mereka,” jelasnya.

Namun ia memastikan selagi menanti rekomendasi KKJTJ, jembatan yang sudah berumur 14 tahun itu tetap dibuka seperti biasa dari pukul 06.00 WITA hingga 18.00 WITA.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Hero Mardanus sebelumnya menyebutkan pengujian sensor senilai Rp3 miliar menjadi syarat akhir dalam pemenuhan kelayakan Jembatan Mahkota II.

“Ada 12 unit sensir yang kami pasang masing-masing berada pada sisi kanan dan kiri. Untuk mengetahui tekananannya dapat terpantau melalui handphone modern. Sensornya juga dipastikan akan aktif 24 jam namun tetap saja untuk bisa dilalui secara normal harus terpasang dulu lampunya,” pungkas Hero. (ms)