SENDAWAR – Banjir yang menerjang sejumlah kecamatan di Kutai Barat (Kubar) sudah mulai surut sejak Rabu (22/11) kemarin. Meski demikian, jumlah kecamatan yang terendam masih tetap, Kecamatan Muara Lawa, Damai, Nyuatan, Muara Pahu, dan Penyinggahan. Bahkan ada beberapa kampung di Kecamatan Melak dan Mook Manar Bulatn, yang kini masih dalam rendaman banjir akibat luapan Sungai Mahakam dan Kedang Pahu yang merupakan anak Sungai Mahakam.

“Sudah surut, tapi sangat lambat. Kalau melihat kondisi debit banjir, semoga dalam beberapa hari ke depan akan segera surut dan kering,” papar Ariansyah (47) warga Kampung Muara Lawa, Kecamatan Muarsa Lawa, siang kemarin.

Senada dipaparkan warga Kampung Damai Kota, Kecamatan Damai, Arfin (48). Menurutnya kondisi banjir tersebut mulai surut. “Hujan yang hampir setiap hari membuat banjir Sungai Kedang Pahu lambat surut. Memang banjir masih merendam puluhan kampung. Kami tidak mengungsi, tetap di rumah di lantai atas,” jelasnya.

Banjir yang merendam pemukiman warga ini mebawa simpati pengurus partai. DPC Gerindra Kubar  menurunkan bantuan kepada korban banjir di Kecamatan Muara Lawa dan Damai, siang kemarin.

Ketua Gerindra Kubar, Ekti Imanuel menjelaskan, bantuan tersebut hanya untuk membantu meringankan beban warga yang kini terdampak bencana banjir. “Jangan melihat besar kecilnya bantuan, tapi ini adalah rasa kepedulian Gerindra Kubar kepada warga yang sudah hampir sepekan,” ungkapnya kepada wartawan, saat menyerahkan paket sembako kepada korban banjir, kemarin.

Camat Damai, Ismid Yunus menjelaskan, sebagian warga yang rumahnya kebanjiran ada mengungsi ketempat keluarga, serta sebagian masih tetap berada di rumah.

“Untuk masalah kesehatan belum ada wabah serius. Puskesmas Kecamatan Damai dibuka 24 jam, agar warga yang menderita atau merasa terkena wabah sakit dapat berobat. Saya terus pantau bersama muspika dan

berkordinasi dengan Pemkab Kubar. Masih aman, semoga semakin segera surut banjir ini,” tuturnya.

Camat Muara Lawa, Suhaimi menegaskan banjir mulai merendam kawasan Kecamatan Muara Lawa sejak 15 November lalu. Namun kata dia, semakin naik debit banjir sejak 17-18 November.

“Sekarang sudah mulai surut. Memang akses Trans Kaltim yang melintas di Muara Lawa masih agak dalam, tapi semakin surut sekarang ini (sore kemarin),” jelas dia.

Sebelumnya, Bupati Kubar FX Yapan melalui Sekretaris Daerah (Sekdakab) Kubar Yacob Tullur, mengakui telah mengetahui kondisi banjir yang merendam sejumlah kecamatan di Kubar. Badan Penanggulangan  Bencana Daerah (BPBD) bersama Dinas Sosial menurunkan perbantuan darurat.

“Agar BPBD dan Dinas Sosial tanggap, karena merupakan ujung tombak dalam perbantuan darurat. Dan melaporkan kondisi lapangan kepada Pemkab Kubar. Sudah Saya kerahkan, mereka (BPBD dan Dinsos) untuk

membuka posko darurat evakuasi, juga bantuan sembako kepada warga korban banjir,” ungkap Yacob Tullur kepada Koran Kaltim.

Laporan sejumlah warga dari Kecamatan Penyinggahan dan Muara Pahu yang diterima Koran Kaltim sore kemarin, menyebutkan wilayah itu banjir masih merendam puluhan kampung di dua kecamatan.

“Kalu di sini sudah terbiasa banjir seperti ini pak. Hampir setiap tahun datang banjir. Kami berharap agar ada bantuan sembako dan lainnya, karena ladang, sawah dan kebun kami sudah terendam semua,” jelas Amir (49) warga Kampung Sebelang, Kecamatan Muara Pahu di ujung telepon.

Saat berada di Kecamatan Muara Lawa sore kemarin, Koran Kaltim mencoba mrenghubungi Kepala BPBD Kubar, Jenton. Tapi, pesan elektronik yang ditujukan belum berbalas. (imr)