Selasa, 08/10/2019

Gegara Film Joker, Polisi Siaga di Kota-Kota Besar Amerika

Selasa, 08/10/2019

Film Joker ( Foto: Internet )

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Gegara Film Joker, Polisi Siaga di Kota-Kota Besar Amerika

Selasa, 08/10/2019

logo

Film Joker ( Foto: Internet )

KORANKALTIM.COM - Film Joker memang fenomenal karena berhasil meraup Rp1,3 triliun hanya pada pemutaran akhir pekan ini. Namun, di tengah kesuksesannya, film besutan Warner Bros ini ternyata menimbulkan kekhawatiran publik bisa memicu kekerasan di bioskop, seperti penembakan massal. Karena itu, aparat kepolisian di kota-kota besar di Amerika Serikat (AS) meningkatkan keamanan sejak film Joker mulai ditayangkan di bioskop. Mereka mengantisipasi potensi munculnya kekerasan akibat menonton film Joker. 

Film Joker yang aslinya merupakan karakter di komik Batman dibintangi Joaquin Phoenix, disebut sebagai kritikus sebagai film sukses dan cerdas. Namun, performa film tersebut dianggap membahayakan karena mengangkat isu kesehatan mental dan tindak kekerasan di luar batas normal. Joker juga diasosiasikan dengan penembakan massal pada 2012 di sebuah bioskop di Aurora, Colorado, Denver, saat penayangan film Batman, The Dark Knight Rises.

Tragedi itu menewaskan 12 orang. Keluarga korban penembakan memberikan perhatiannya terhadap film tersebut. Film Joker pun tidak akan ditayangkan di bioskop di wilayah Aurora sebagai penghormatan kepada keluarga korban yang masih trauma. Para petugas kepolisian mengenakan helm dan senapan laras panjang di luar bioskop yang menayangkan Joker pada Festival Film New York awal pekan lalu.

Para penonton juga diperiksa termasuk tasnya. Petugas dengan anjing pelacak juga ikut diterjunkan. Insiden terbaru terjadi tengah pekan lalu di sebuah bioskop AMC Empire 25 di Times Square, Manhattan, New York. Seorang pria berteriak keras dan bertepuk tangan ketika ada adegan pembunuhan pada film Joker.

Itu mengakibatkan beberapa penonton lainnya memilih keluar. “Penonton lainnya juga berteriak kepada pria aneh itu,” kata Nathanael Hood, salah satu penonton film Joker di bioskop tersebut. “Saya sangat takut. Saya yakin banyak orang berada di sana,” tuturnya seperti diwartakan sindonews.com. 

Biro Penyidik Federal (FBI) telah meminta lembaga kepolisian untuk memonitor ancaman yang dipublikasikan secara daring terkait film Joker. Beberapa orang sangat khawatir Joker mampu menginspirasi kekerasan. Aparat kepolisian di New York, Los Angeles, dan Chicago juga mengungkapkan tidak ada ancaman spesifik berkaitan dengan pemutaran Joker. Namun, mereka menempatkan petugas tambahan untuk memonitor bioskop yang memutar film tersebut.

Situs berita Hollywood, Deadline, mengutip sumber penegak hukum di New York, mengungkapkan bahwa polisi berpakaian sipil juga ditempatkan di dalam bioskop New York. Namun, Dinas Kepolisian New York tidak mengonfirmasi laporan tersebut. Tidak semua orang sepakat dengan pengamanan berlebihan tersebut.

Charles Kiwacz, 31, mengutarakan penembakan Aurora merupakan insiden yang berbeda. “Saya tidak berpikir ada banyak ketakutan (di bioskop). Saya pikir justru sebaliknya, orang ingin ke bioskop untuk menonton televisi,” kata produser dan host podcast yang membeli tiket Joker di Times Square. (*)

Gegara Film Joker, Polisi Siaga di Kota-Kota Besar Amerika

Selasa, 08/10/2019

Film Joker ( Foto: Internet )

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.