PARIS – Teror yang dilakukan pihak tak bertanggungjawab dan mengatasnamakan Islam juga terjadi di Paris, Prancis. Minggu (13/5) dinihari tadi, seorang terduga anggota The Islamic State of Iraq  (ISIS) menikam warga di dekat gedung opera dengan sebuah pisau.

Dikutip dari Dailymail, sebelum melancarkan aksinya, pria yang digambarkan berusia 20 tahun itu berteriak “Allahu Akbar” dan menikam leher pria berusia 29 tahun dan melukai empat orang lainnya. Aparat kepolisian Kota Paris berhasil menembak mati terduga teroris ISIS tersebut. Saksi mata menyebutkan, sekitar pukul 9 malam waktu setempat di Rua Monsigny, tiba-tiba banyak orang berlarian menyelamatkan diri. Kepanikan pun terjadi. Banyak diantara mereka yang terjebak di sebuah restoran Jepang. "Sebelum jam 9 malam, kami melihat orang-orang bergegas masuk ke dalam restoran sambil berteriak ada pria membawa senjata tajam berlumuran darah," kata seorang saksi bernama Laurent kepada koran Le Parisien.

Saksi menambahkan, penyerang mendatangi area yang dipenuhi dengan bar dan restoran sembari berteriak “Bunuh aku sebelum aku membunuhmu” diikuti kalimat “Alluhu Akbar”.

“Pelaku mengarahkan senjata tajamnya secara membabi buta, mengenai leher korban yang tewas dan melukai empat orang lainnya sampai akhirnya polisi datang dan menembaknya mati,” sebut Laurent.

Kelompok negara Islam mengklaim bertanggungjawab atas tragedi ini. "Pelaku penikaman di kota Paris adalah seorang prajurit dari Negara Islam dan itu dilakukan sebagai tanggapan terhadap seruan untuk menargetkan negara-negara koalisi,” sebut kantor berita resmi Amaq.

Tewasnya warga Paris ini menjadi yang ke-250 orang sejak serangkaian serangan yang dimaksudnya dengan jihad muslim dilakukan di Prancis. (*)

Sumber: Dailymail