Senin, 27/05/2019

Polemik LGBT, Sultan Brunei Kembalikan Gelar Doktor Kehormatan Oxford

Senin, 27/05/2019

Sultan Hassanal Bolkiah

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

0

Polemik LGBT, Sultan Brunei Kembalikan Gelar Doktor Kehormatan Oxford

Senin, 27/05/2019

logo

Sultan Hassanal Bolkiah

KORANKALTIM.COM -Kecaman terhadap Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei Darussalam direspon dengan mengembalikan gelar sarjana hukum kehormatan yang pernah diberikan oleh Universitas Oxford Inggris.

Sultan dikecam sejumlah pihak terkait rencana penerapan hukuman mati kepada kaum LGBT.

Sultan di awal Mei mengatakan hukuman mati tidak akan diberlakukan meskipun hukum syariah tetap berlaku

Dilansir dari CNNindonesia, kecaman atas rencana itu antara lain dimotori artis Elton John dan George Clooney. Hampir 120.000 orang menandatangani petisi online pada April lalu, menyerukan Universitas Oxford mencabut gelar sarjana hukum yang diberikan kepada Sultan Bolkiah pada 1993.

Petisi itu diajukan setelah Brunei berencana memberlakukan interpretasi ekstrim hukum syariah pada 3 April lalu, dengan menghukum mati pelaku sodomi, perzinahan dan pemerkosaan. Bentuk hukuman berupa dilempari baru sampai mati.

Dalam upaya meredam berbagai kecaman, Sultan Bolkiah awal bulan ini mengumumkan hukuman mati tersebut tidak akan diterapkan.

Menanggapi petisi ini, Universitas Oxford mengatakan pihaknya melakukan peninjauan ulasan dan menyurati Sultan Bolkiah pada 26 April, dan "memintai pandangannya" paling lambat 7 Juni 2019.

Sebuah pernyataan menyebutkan Sultan Bolkiah telah menjawab surat itu dengan keputusan untuk mengembalikan gelar kehormatan itu pada 6 Mei lalu.

Usulan pemberlakuan hukuman mati di Brunei yang dikecam PBB, mendorong selebriti dan kelompok HAM untuk memboikot hotel-hotel milik Sultan Bolkiah, seperti Dorchester di London dan Hotel Beverley Hills di Los Angeles.

Beberapa perusahaan multinasional juga melarang staf mereka menginap di hotel milik Sultan, sementara beberapa perusahaan travel berhenti mempromosikan Brunei sebagai tujuan wisata.

Sikap konservatif terhadap kaum LGBT masih berlaku umum di sebagian besar negara Asia, seperti Myanmar, Malaysia dan Singapura. Begitu pula di Indonesia dengan meningkatnya serangan terhadap kaum LGBT.

Brunei, merupakan negara bekas jajahan Inggris yang berpenduduk sekitar 400.000 jiwa, merupakan negara pertama di kawasan yang mengadopsi aspek pidana hukum syariah di tingkat nasional pada 2014.(*)

Polemik LGBT, Sultan Brunei Kembalikan Gelar Doktor Kehormatan Oxford

Senin, 27/05/2019

Sultan Hassanal Bolkiah

Berita Terkait

Berita Pilihan


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.