Sabtu, 23/05/2020

Distop Pemerintah AS, Ini Proyek Terkait Covid-19 yang Didanai Bill Gates

Sabtu, 23/05/2020

Ilustrasi

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

0

Distop Pemerintah AS, Ini Proyek Terkait Covid-19 yang Didanai Bill Gates

Sabtu, 23/05/2020

logo

Ilustrasi

KORANKALTIM.COM, JAKARTA - Ambisi miliader yang juga pendiri Microsoft, Bill Gates, untuk penelitian penanggulangan pandemi virus corona ( Covid-19), lewat lembaga nirlaba SCAN (Seattle Coronavirus Assessment Network) disoal otoritas Amerika Serikat. Padahal, dia sudah gelontorkan dana besar-besaran untuk hal ini.

Dilansir kompas.com dari Business Insider, Sabtu (23/5/2020), Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah memerintah SCAN untuk menghentikan semua program pengujian virus corona tanpa batas waktu yang tidak ditetapkan.

Sebelum distop otoritas AS, SCAN menguji 300 orang per hari. Penelitian virus tersebut diperkenalkan sejak Maret lalu dan sebagian besar dananya berasal dari Gates Foundation.

Bill Gates juga sempat memperkenalkan penelian yang dilakukan SCAN di blog pribadinya, Gates Notes.

SCAN ini juga mendapatkan dukungan dari Seattle dan King County Public Health Department, Brotman Baty Institute, Fakultas Kedokteran Universitas Washington, Pusat Penelitian Kanker Fred Hutchinson, dan Seattle Children’s Hospital.

"SCAN adalah program pertama yang memungkinkan partisipan menggunakan tes swab sendiri untuk mengumpulkan sampel dan mengirimkannya ke lab tanpa perlu meninggalkan rumah," kata Bill Gates.

FDA menyebut, penyetopan ini dilakukan terkait masalah ketegorisasi dan penggunaan hasil tes yang diserahkan ke pasien maupun dokter untuk tujuan diagnostik, di mana hal itu perlu izin tambahan.

Gates dalam blog pribadinya menulis, program pengujian ini merupakan pengembangan dari penelitian jenis flu baru yang ditemukan pada tahun 2018 oleh Seattle Flu Study.

Lembaga ini melacak flu pada tahun 2018, lalu mendeteksi adanya virus flu yang mirip corona pertama kali di Amerika Serikat pada Februari lalu.

Ambisi Bill Gates ciptakan vaksin corona

Sebelumnya, Bill Gates yakin bahwa dibutuhkan sebanyak 7 hingga 14 miliar dosis vaksin Covid-19 secara global untuk membuat manusia kembali beraktivitas secara normal atau bebas dari virus corona.

Dia menyatakan, perlu sembilan bulan hingga dua tahun lagi untuk mewujudkan vaksin sejumlah tersebut.

"Kita perlu memproduksi dan mendistribusikan setidaknya tujuh miliar dosis vaksin atau mungkin 14 miliar, jika itu adalah vaksin multi-dosis," kata dia.

Dalam sebuah unggahan di blognya, miliarder ini menguraikan kompetisi global untuk mendapatkan vaksin, termasuk berapa lama dan apa yang diperlukan untuk mengembangkan vaksin secara aman dan efektif.

Dia juga menyinggung bagaimana vaksin akan diproduksi dan siapa yang harus mendapatkannya dulu.

Di India, Bill Gates lewat yayasannya juga pernah menggelontorkan dana untuk penelitian vaksin Human Papilloma Virus (HPV) yang dilakukan oleh organisasi nirlaba AS, Program for Appropriate Technology in Health (PATH).

Tahun 2010, media lokal India menyoroti kematian 7 orang gadis yang terlibat dalam penelitian virus. Namun investigasi yang dilakukan oleh komiten independen yang ditunjuk pemerintah India, kemudian menyatakan kematian mereka tidak terkait dengan uji coba vaksin.(*)

Distop Pemerintah AS, Ini Proyek Terkait Covid-19 yang Didanai Bill Gates

Sabtu, 23/05/2020

Ilustrasi

Berita Terkait

Berita Pilihan


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.