Senin, 05/02/2018

Demplot Padi Hasilkan 4,5 Ton per Hektare

Senin, 05/02/2018

Panen perdana pada demplot Dinas Pertanian Malinau di Desa Respen Tubu, Kecamatan Malinau Utara, pada Sabtu (3/2) . (Foto: wh/kk)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Demplot Padi Hasilkan 4,5 Ton per Hektare

Senin, 05/02/2018

logo

Panen perdana pada demplot Dinas Pertanian Malinau di Desa Respen Tubu, Kecamatan Malinau Utara, pada Sabtu (3/2) . (Foto: wh/kk)

MALINAU – Upaya pengembangan pertanian pangan untuk mendukung program Beras Daerah (Rasda) tidak hanya dilalukan dalam bentuk teori, penyuluhan atau pembinaan. Tetapi juga dilakukan Dinas Pertanian Kabupaten Malinau dengan praktek lapangan. Yaitu melalui pengembangan program percontohan persawahan. Lokasi percontohan adalah area pesawahan yang berada di Kecamatan Malinau Utara.

Kepala Dinas Pertanian, Kristian Munet mengungkapkan bahwa metode demplot (demontration plot) diterapkan sebagai bahan pembelajaran dan penempaan pengalaman para petani yang dalam 3 tahun terakhir mulai intensif mengembangkan pesawahan bersamaan dengan digulirkannya program Rasda. 

Demplot, paparnya, adalah suatu metode penyuluhan pertanian kepada petani, dengan cara membuat lahan percontohan. 

“Agar petani bisa melihat dan membuktikan terhadap objek yang didemontrasikan,” ungkapnya di sela panen perdana pada area demplot  Dinas Pertanian yang berlokasi di Desa Respen Tubu,  Jalan RSUD-SPP Negeri Malinau, Sabtu  (3/2) akhir pekan kemarin.

Demplot tersebut  diolah dan ditanami padi 3 bulan lalu, yaitu pada masa tanam 3 tahun 2017. “Sekarang sudah bisa kita panen,” imbuhnya. 

Panen perdana kemarin juga menjadi praktek lapangan para petani bersama staf Dinas Pertanian, PPL dan Siswa SMK yang sedang melaksanakan praktek kerja. 

“Demplot ini luasnya  10 hektar. Digunakan oleh masyarakat seluas 6 hektare dan sisanya  4 hektare dikelola staf Dinas Pertanian. Estimasi kami perhektar dapat menghasilkan 4,5 ton,”  ungkap Kristian Muned. 

Dengan luas lahan 10 hektare, diperkirakan akan diperoleh hasil panen sebanyak 45 ton.

Lebih lanjut, Kristian Muned mengungkapkan bahwa panen bersama demplot, Sabtu pekan kemarin merupakan wujud kreatifitas bertani dalam rangka mendukung Program Rasda 2018. 

“Bibit padi yang kami gunakan  adalah bibit unggul varietas Situbagendit,” ujarnya. 

Selain melalui penyuluhan, Kriatian Muned pun mempersilakan para petani dari wilayah lain untuk sekolah lapangan.

Setelah panen selesai, Dinas Pertanian dan para petani di sana akan langsung mengolah kembali lahan untuk ditanami padi. “Waktunya memang pas dengan masa tanam I tahun 2018, jadi nanti teman-teman staf pertanian akan langsung mengolah tanah ini,” jelasnya lagi.

Adapun hasil panen kemarin dipastikan Dinas Pertanian akan dijual ke Perusda dalam bentuk gabah kering. 

“Kan memang tujuan utamanya mendukung Program Rasda, jadi ya lebih baik kita langsung jual agar bisa langsung diolah oleh Perusda,” kata Kristian Muned. 

Perusda sendiri sebagai penyalur Rasda, setiap tahun membutuhkan stok beras sekitar 130 ton untuk dibagikan kepada  800 lebih rumah tangga sasaran. (wh)


Demplot Padi Hasilkan 4,5 Ton per Hektare

Senin, 05/02/2018

Panen perdana pada demplot Dinas Pertanian Malinau di Desa Respen Tubu, Kecamatan Malinau Utara, pada Sabtu (3/2) . (Foto: wh/kk)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.