Jumat, 01/06/2018

Dinkes Malinau Minta Warga Seleksi Bumbu Dapur

Jumat, 01/06/2018

PERIKSA : Kepala DKPPKB Malinau John Felix saat memeriksa sejumlah kemasan di Pasar Induk Malinau Kota, Rabu (30/5). (sulaiman / korankaltara)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Dinkes Malinau Minta Warga Seleksi Bumbu Dapur

Jumat, 01/06/2018

logo

PERIKSA : Kepala DKPPKB Malinau John Felix saat memeriksa sejumlah kemasan di Pasar Induk Malinau Kota, Rabu (30/5). (sulaiman / korankaltara)

MALINAU – Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Malinau menilai barang-barang kedaluwarsa yang ditemukan di pasar tradisional, terutama Pasar Induk Malinau Kota itu dikarenakan kurang diminati pembeli. 

“Jadi memang barang-barang kedaluwarsa yang kebetulan di temukan kemarin itu, pada umumnya bumbu-bumbu siap saji. Barang itu kemungkinan tidak laku dijual dan bertumpuk di pasar sehingga kedaluwarsa,” ungkap Kepala Dinas KPPKB Kabupaten Malinau Jhon Felix, Kamis (31/5). 

Efek barang-barang kedaluwarsa itu, menurut John, secara tidak sengaja akan menganggu saluran pencernaan ketika dikonsumsi.  “Biasanya itu langsung sakit perut, mual-mual, diare dan sembelit atau usus yang terputar bahkan kalau skala besar kemungkinan bisa dioperasi, karena ada sumbatan saluran usus,” jelasnya. 

Selain itu, lanjutnya, berdampak buuk pada bagi wanita hamil. “Jika dikonsumsi wanita hamil, tentu cukup berbahaya. Karena asupan itu bisa menyuplai kepada cabang bayi. Sehingga nutrisi bisa meracuni dan mengganggu kepada jabang bayi itu,” ungkapnya. 

Langkah pertama saat keracunan bisa segera menetralisirnya dengan minum susu dan air kelapa. “Jadi dengan dua itu yang paling mudah. Kalau mengkonsumsi obat-obatan lagi, dikhawatirkan bisa memberi reaksi yang berlawan. Jadi sarannya bisa minum susu dan air kelapa,” sebutnya. 

John menambahkan, air putih yang dikonsumsi sebanyak-banyak juga bisa merangsang racun tersebut. “Jadi secepatnya banyak minum air mineral sehingga merangsang untuk muntah. Racun yang akan masuk di fase awal menuju usus kecil dan besar tidak jadi. Karena sudah dikeluarkan oleh lambung,” bebernya. 

Selama ini, kata dia, kasus keracunan produk kemasan yang kedaluwarsa belum ditemukan di Malinau. “Sejauh ini belum ada informasi terkait keracunan. Tapi kalau diluar daerah tentu sudah kita dengar, baik dari media sosial maupun elektronik,” ungkapnya. 

Dia menginmbau masyarakat di Malinau ketika berbelanja kebutuhan rumah tangga bisa melakukan pengecekan terlebih dulu. “Saat membeli harus diperhatikan dulu,” pungkasnya. (man218)


Dinkes Malinau Minta Warga Seleksi Bumbu Dapur

Jumat, 01/06/2018

PERIKSA : Kepala DKPPKB Malinau John Felix saat memeriksa sejumlah kemasan di Pasar Induk Malinau Kota, Rabu (30/5). (sulaiman / korankaltara)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.