Jumat, 04/01/2019

Memotivasi Petani, Dinas Pertanian Malinau Kembali Anggarkan Rp 5 Miliar

Jumat, 04/01/2019

GILING PADI : Salah seorang warga Desa Tanjung Lapang saat menjemur gabahnya, yang sudah masa panen tanam tiga periode 2018. ( sulaiman / korankaltara )

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Memotivasi Petani, Dinas Pertanian Malinau Kembali Anggarkan Rp 5 Miliar

Jumat, 04/01/2019

logo

GILING PADI : Salah seorang warga Desa Tanjung Lapang saat menjemur gabahnya, yang sudah masa panen tanam tiga periode 2018. ( sulaiman / korankaltara )

MALINAU – Dinas Pertanian Kabupaten Malinau terus berupaya merubah pola pikir masyarakat untuk dapat bertani. Apalagi, tahun ini pihaknya kembali menganggarkan senilai Rp 5 Miliar untuk program beras daerah. 

“Tahun ini kita akan kembali mengalokasikan anggaran Rp 5 miliar, untuk program beras daerah,” kata Kepala Dinas Pertanian, Kristian Muned kepada Koran Kaltara, saat ditemui diruang kerjanya, Kamis (3/1). 

Dengan alokasi anggaran tersebut, kata Muned, pihaknya menargetkan dengan pembelian gabah gering para petani bisa terserap mencapai kisaran 500 ton atau 833 ton gabah kering tersebut. “Maka dari itu, kita akan mensosialisasikan dan memotivasi para petani agar bertani secara baik dan benar. Karena ada loh uang Pemerintah siap membeli melalui Perusda,” jelasnya. 

Muned menyampaikan, pada musem tanam ke tiga ini periode 2018 ditaksir memang mencapai 833 ton dengan jumlah luas lahan sekitar 1.000 hektare lahan pertanian yang ada di Malinau ini. “Jadi asumsinya bisa 2 ton setengah dilakukan para petani. Sehingga bisa terserap dengan jumlah itu,” ungkapnya. 

Selain itu, di awal tahun ini juga tim dari Pertanian uga sudah turun ke lapangan untuk mensosialisasikan kembali kepada setiap kelompok tani agar dapat lebih semangat pada masa tanam pertama di tahun periode 2019 ini. “Petugas saya sudah turun. Dari laporan mereka sudah ada di desa sembuak warot utnuk mensosialisasikan,” katanya. 

Ia pun memastikan, untuk masa tanam pertama periode 2019 ini pihaknya mengajak kelompok tani menanam padi dengan menggunakan alat tanam yang sudah disalurkan pada tahun lalu. “Memang tahun kemarin kita sudah membagikan alat-alat pertanian agar bisa digunakan. Dan fokusnya di tahun ini sudah bisa menggunakan alat berat itu,” jelasnya.

Lanjut dia, pihaknya berkeinginan agar masyarakat atau petani untuk sudah tidak lagi menggunakan sistem tradisional. Namun, bagaimana memanfaatkan alat pertanian yang telah ada tersebut. “Kalau dulu kan para petani masih menggunakan alatnya hewan ternak. Begitu juga memotong padi menggunakan aret dan menggiling padi masih menginjak-ginjak. Tapi sekarang kita sudah ada alatnya. Tinggal bagaimana cara menggunakan alat yang benar saja,” jelasnya. 

Dengan begitu, dirinya berharap melalui motivasi dan pendampingan terhadap para petani yang ada di Malinau agar lebih serius sehingga bisa menghasilkan beras yang berkualitas. “Apalagi peluang para petani mendapatkan uang dari hasil padinya itu ada. Tinggal bagaimana para petani ini bisa membaca peluangnya dan bertani dengan baik,” pungkasnya. (man)


Memotivasi Petani, Dinas Pertanian Malinau Kembali Anggarkan Rp 5 Miliar

Jumat, 04/01/2019

GILING PADI : Salah seorang warga Desa Tanjung Lapang saat menjemur gabahnya, yang sudah masa panen tanam tiga periode 2018. ( sulaiman / korankaltara )

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.