KORANKALTIM.COM, TANJUNG SELOR - Fasilitas umum, berupa ruang terbuka publik taman Kaltara Abadi di tepian Sungai Kayan Tanjung Selor, kembali mendapat sorotan. Taman yang belum lama dibuka untuk umum itu, kondisinya memprihatinkan. Sampah berserakan di mana-mana. Ironisnya lagi, beberapa fasilitas pada taman yang selesai dibangun tahun 2018 lalu itu, sudah banyak yang rusak.

Siapa yang bertanggung jawab? Pihak Pemkab Bulungan saat dikonfirmasi masih ngambang. Bupati H Sudjati mengaku, meski secara administrasi sudah diserahkan, secara penuh belum diterima Pemkab Bulungan. Pasalnya, Pemkab Bulungan memberi syarat untuk bisa menerima sepenuhnya. Salah satunya, Pemkab menginginkan saat diserahkan, bangunan itu dalam kondisi baik.

“Taman itu sudah lama diserahkan ke kita. Sebelumnya kegiatan pembangunan dilakukan oleh Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman (Satker-PKP) Kementerian PUPR. Ya kalau mau kita yang lanjutkan pengelolaannya, tentunya fasilitasnya bagus dulu. Jangan ada yang rusak. Kita tidak mau terima, kalau banyak fasilitas taman yang rusak,” ujar Bupati. 

Pantauan Koran Kaltara, pada Kamis (25/4), sejumlah fasilitas di taman yang baru itu, sudah cukup banyak yang rusak. Salah satunya pada huruf tulisan “selamat datang”. Beberapa huruf nampak tak sempurna pecahan bahan berhamburan. Bahkan lampu LED pun lenyap. Belum diketahui penyebab keruaakan. Entah karena cuaca panas atau karena ulah oknum yang tak bertanggung jawab.

Kerusakan itu, dikatakan Sudjati mestinya diperbaiki terlebih dahulu, sebelum diserahkan ke pihaknya. “Saat ini secara resmi belum diserahkan. Nah oleh karena itu, kita minta kepada pihak Satker untuk terlebih dahulu memperbaiki fasilitas yang sudah rusak itu. Baru kita bisa terima,” sebutnya.

Menurut bupati, jika pihaknya menerima taman sepanjang 600 meter itu dalam kondisi rusak, nantinya dapat menambahan beban anggaran Pemkab Bulungan. “Bukan lagi rahasia umum, anggaran Pemkab Bulungan saat ini sangat minim. Belum tentu kita bisa perbaiki kerusakan itu nantinya. Kalau pun, memang benar menjadi tanggungan kita, pastinya kegiatan lain yang tidak bisa dimaksimalkan,” kata bupati.

Dirinya pun menyayangkan ada kerusakan dan hilangnya fasilitas taman akibat ulah orang-orang yang tidak bertanggung jawab itu. Maka dari itu, bupati menghimbau masyarakat agar bersama-sama menjaga  fasilitas yang dibangun pemerintah ini. “Kita wajib bersama-sama menjaga serta merawat infrastruktur yang telah dibangun. Bukan hanya taman tetapi juga sejumlah aset pemerintah lainnya juga harus dijaga dan dirawat. Saya heran juga, sudah dikasih fasilitas bagus, justru dirusak,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Tata Ruang dan Pertanahan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPR-Perkim) Kaltara, Panji Agung mengatakan, kewenangan Taman Kaltara Abadi masih berada di Satker PKP Kaltara. Karena proyek yang menghabiskan anggaran sekira Rp 16 miliar didanai melalui APBN itu masih dalam masa perawatan. “Provinsi hanya membantu menyusun analisis mengenai dampak lingkungan (amdal)-nya saja, untuk fisik pembangunanya sepenuhnya dikerjakan satker,” ungkapnya.

Terpisah, Kasatker PKP Kaltara Muhammad Adil mengatakan, jika tidak ada kendala dalam waktu dekat taman yang sudah dapat dinikmati masyarakat itu akan diserahkan ke Pemkab Bulungan. “Sementara sedang dalam proses penyiapan dokumen dan pendataan fasilitas taman yang rusak. Karena ada sebagian lampu taman yang dirusak oleh oknum yang tak bertanggung jawab,” tandasnya. (an)