Rabu, 04/09/2019

Kaltara Impor Kerikil dari Malaysia

Rabu, 04/09/2019

Kaltara yang tengah gencar membangun butuh material konstruksi dengan jumlah besar. (Foto: Dokumen/Koran Kaltara)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Kaltara Impor Kerikil dari Malaysia

Rabu, 04/09/2019

logo

Kaltara yang tengah gencar membangun butuh material konstruksi dengan jumlah besar. (Foto: Dokumen/Koran Kaltara)

KORANKALTIM.COM, TANJUNG SELOR – Kaltara lakukan impor kerikil dari Malaysia pada Juli 2019. Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara mencatat, nilai impor kerikil dan komoditi sejenis lain di golongan hasil tambang mencapai USD 0,05 juta atau setara Rp0,7 miliar.

Kepala BPS Kaltara, Eko Marsoro menyampaikan, impor kerikil masuk dalam jenis bahan baku untuk menunjang kegiatan jasa konstruksi. Eko memprediksi skema impor dilakukan dengan mempertimbangkan faktor geografis antara Kaltara dengan daerah penghasil lokal yang terhitung jauh.

“Pada komoditi hasil tambang, Kaltara impor kerikil dari Malaysia di Bulan Juli 2019. Daripada didatangkan dari Jawa atau Sulawesi, mungkin biayanya jauh lebih murah ketika ambil dari Malaysia,” kata Eko saat dikonfirmasi Koran Kaltara, Selasa  (3/9).

Di sisi lain, Eko menjabarkan bahwa total impor di bulan Juli turun 39,44 persen dibanding Juni 2019. Atau dari USD7,13 juta (Rp101,17 miliar) menjadi USD4,32 juta (Rp61,3 miliar). Lebih detail, impor pada Juli didominasi hasil industri. Persentasenya mencapai 98,84 persen atau setara Rp60,59 miliar.

Lanjutnya, impor hasil industri diprediksi untuk menunjang realisasi investasi di Kaltara. Mengingat secara pola historis, impor Kaltara dalam beberapa tahun terakhir didominasi komoditi tersebut. Semisal mesin, peralatan mekanis dan alat elektronik.

“Komoditi impor dari luar secara keseluruhan masih didominasi hasil industri. Kalau kita lihat setidaknya dari tahun 2018, hasil industri memang banyak masuk untuk kebutuhan realisasi berbagai macam investasi di Kaltara,” ujarnya.

Terkait dengan negara pengimpor, disampaikan Eko terdiri dari tiga negara. Yakni China sebesar USD2,32 juta (Rp32,92 miliar), Malaysia sebesar USD0,83 juta (Rp11,77 miliar) dan Singapura sebesar USD1,17 juta (Rp16,60 miliar).

“China menjadi negara yang paling besar mengirimkan komoditi dari kategori hasil industri tadi,” tambah Eko. 


Penulis: */Agung Riyanto/Korankaltaracom

Kaltara Impor Kerikil dari Malaysia

Rabu, 04/09/2019

Kaltara yang tengah gencar membangun butuh material konstruksi dengan jumlah besar. (Foto: Dokumen/Koran Kaltara)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.