Selasa, 15/05/2018
Selasa, 15/05/2018
Salehuddin
Selasa, 15/05/2018
Salehuddin
BALIKPAPAN - Sikap toleransi di tengah kemajemukan warga kota Balikpapan harus dipertahankan. Termasuk mempertahankan Indonesia dengan Pancasila sebagai ideologi negara, dan juga sebagai perekat bangsa.
Itu disampaikan Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Balikpapan, Salehuddin Siregar, menyikapi aksi teror bom yang terjadi di kota Surabaya Jawa Timur dan Jakarta.
“Nabi Muhammad SAW pernah membuat Piagam Madinah untuk menguatkan seluruh elemen bangsa Arab dan penganut agama lainnya, seperti Yahudi dan Nasrani ketika itu,” ucap Salehuddin, Senin (14/5).
Adanya radikalisme karena adanya cuci otak bahwa mereka adalah golongan yang paling benar. “Kita seharusnya saling toleransi. Adanya perbedaan agar kita saling menghormati dan menghargai sesama umat manusia yang beragama,” ujarnya.
Menurutnya, kota Balikpapan rawan dimasuki jaringan teroris karena menjadi perlintasan kombatan, yang pulang dari perang Suriah, untuk kemudian kembali ke tanah air melalui Mindanao, Malaysia, hingga masuk ke Kaltim. Ada juga yang melanjutkan ke pulau Jawa.
Sehingga DMI melakukan langkah antisipasi dengan cara mengumpulkan seluruh pengurus masjid dan musala di Balikpapan, agar menginformasikan jika ada ustaz atau penceramah yang mengajak ke paham radikalisme.
“Sudah ada, dia (ustaz) itu bilang negara ini taghut, tidak boleh lagi menggunakan undang-undang buatan manusia. Yang seperti itu kita ajak dialog untuk mengantisipasi,” ungkapnya, sambil menutup rapat uztaz dimaksud.
Terpisah, Plt Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengingatkan warga agar masyarakat tetap tenang dan mewaspadai meski tidak ada status siaga yang ditetapkan di kota ini.
“Dari dulu kan siap siaga terus tanpa ada penetapan status siaga. Masyarakat juga harus menjaga kondusivitas. Dan kalau ada sesuatu yang mencurigakan, segera laporkan ke pihak keamanan,” imbaunya.
Rahmad juga meminta untuk kembali diaktifkan Sistem Keamanan Lingkungan atau Siskamling. “Tidak hanya untuk mengantisipasi aksi teror tapi juga dari hal lainnya seperti pencurian hingga bahaya kebakaran,” lanjutnya.
Rahmad pun mengingatkan agar warga termasuk para Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Balikpapan, agar tidak menyebarkan foto dan video terkait aksi teror ke media sosial. Pasalnya, itu merupakan tujuan dari teroris untuk menyebarkan kekhawatiran dan ketakutan.
“Ini menjadi perhatian serius dan kami imbau jangan memposting hal tersebut. Apalagi foto dan video korban yang ekstrem. Janganlah karena itu tujuan teroris,” pungkas Rahmad. (hn518)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.