Senin, 21/05/2018

SDIT Cahaya Fikri Bangun Masjid

Senin, 21/05/2018

PELETAKAN BATU PERTAMA: Asisten III Pemkot Bontang Nurul Hidayati bersama Pembina SDIT Cahaya Fikri Gitut Yuliaskar, saat peletakan batu pertama masjid SDIT. (olis/kk)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

SDIT Cahaya Fikri Bangun Masjid

Senin, 21/05/2018

logo

PELETAKAN BATU PERTAMA: Asisten III Pemkot Bontang Nurul Hidayati bersama Pembina SDIT Cahaya Fikri Gitut Yuliaskar, saat peletakan batu pertama masjid SDIT. (olis/kk)

BONTANG- Berawal dari niat tulus dan ingin memiliki amal jariyah, para pekerja PT Badak NGL Bontang yang masuk dalam Yaumil LNG Badak, pada tahun 1994 ingin membANGUN sekolah islami. 

Keinginan mulia tersebut tercapai dari hasil zakat dan infaq yang mereka kumpulkan. Hal ini diceritakan oleh Director and COO LNG Badak Gitut Yuliaskar, saat acara peletakan batu pertama masjid sekolah SDIT Cahaya Fikiri, Jl Habibon, Bontang, pada Sabtu (19/5), yang dihadiri oleh Asisten III Pemkot Bontang Syarifah Nurul Hidayati, mewakili Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni. Hadir juga Kepala Dinas Pendidikan Kota Bontang Ahmad Soeharto dan Kapolsek Bontang Selatan AKP Diah dan perwakilan Kemenag Bontang Muh Amir.

Menurut Gitut, alasan Yaumil buat sekolah karena pada tahun 1990, hampir semua pendatang yang jadi pekerja di Bontang. Banyak yang berpikir apa yang bisa dikerjakan hingga meninggalkan warisan yang sangat bermanfaat untuk masyarakat, dan tercetus membuat sarana pendidikan. 

Saat ini sekolah SDIT Cahaya Fikiri sudah berdiri kokoh dan memiliki sebanyak 303 siswa. Gitut mengaku sangat terharu. “Ini berawal dari mimpi, saya terharu bisa dilaksanakan. Dan saya berharap selanjutnya bisa dilanjutkan dengan generasi berikutnya, untuk pembangunan-pembangunan lanjutannya seperti musala, perpustakaan, serta kantin di sekolah ini,” ujar Gitut.

Pembangunan masjid sekolah Cahaya Fikri ini, menurut Kepala SDIT Cahaya Fikri Nina Risdiana, sangat diperlukan. Mengingat tidak ada ruangan para siswa untuk salat berjamaah Zuhur, Ashar dan Dhuha.

“Anak-anak biasanya solat Dhuha dan Zuhur dilakukan di dalam kelas masing-masing,” ujar Nina.

Karena itulah, SDIT membangun masjid sekolah yang rencananya akan dibangun dua lantai. Dimana lantai satu dibangun untuk aula dan lantai dua untuk kegiatan solat berjamaah.

Dikatakan Nina, pembangunan masjid ini masih sangat memerlukan bantuan dana dan diprediksi menelan anggaran sebesar Rp1,8 miliar.

“Biaya Rp1, 8 miliar itu terbagi untuk tahapan I pembuatan lantai 1 yakni pondasi, kolom dan lainnya memerlukan Rp700 juta, dan tahap kedua untuk pembangunan tempat ibadah memerlukan Rp700 juta. Sementara sampai Juli ini tahap 1 yang digarap sudah menelan anggaran sebesar Rp 200 juta sekian. Dan anggaran yang terkumpul baru mencapai Rp300 jutaan. Karena itu, kami sangat mengharapkan doa restu moril dan materiel,” ujarnya.

Nurul Hidayati, menjelaskan  saat ini kondisi pemerintah sangat terpuruk dalam hal keuangan. Sehingga masih belum bisa memberikan bantuan pembangunan masjid.(cil)

SDIT Cahaya Fikri Bangun Masjid

Senin, 21/05/2018

PELETAKAN BATU PERTAMA: Asisten III Pemkot Bontang Nurul Hidayati bersama Pembina SDIT Cahaya Fikri Gitut Yuliaskar, saat peletakan batu pertama masjid SDIT. (olis/kk)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.